Ahmad Baidawi Dipastikan Batal Mundur Dari Panitia Pilkades

Ugas Irwanto saat menemui Ketua Pilkades, Ahmad Baidawi/RMOLJatim
Ugas Irwanto saat menemui Ketua Pilkades, Ahmad Baidawi/RMOLJatim

Sejumlah warga di Desa Brabe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo, menolak pengunduran diri Ahmad Baidawi sebagai Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa setempat. Bahkan, kalau Ahmad Baidawi tetap ngotot untuk mengundurkan diri, para panitia di desa tersebut juga akan kompak mengundurkan diri.


Hal itu terungkap dalam rapat bersama dengan panitia pilkades desa Brabe dengan melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Brabe, Selasa (23/2).

Sekretaris Desa Brabe, Safii mengatakan, pengunduruan diri Ahmad Baidawi akan berpengaruh pada solidaritas panitia lainnya, yang sama-sama menyatakan akan mundur.

“Kalau bukan pak Ahmad, lantas siapa lagi. Masak iya jabatan kepala panitia nanti diisi orang dari kecamatan. Itu kan tidak baik bagi pembelajaran demokrasi di desa Brabe ini. Sehingga kami tetap menginginkan agar pak Ahmad tetap menjabat sebagai ketua panitia,” katanya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Mendapati banyaknya dukugan dan permintaan untuk bertahan, lantas membuat Ahmad yang pada awalnya ngotot ingin mengundurkan diri akhirnya sedikit melunak.

Dalam penyampaian tanggapannya atas permintaan Satgas dan juga perwakilan warga itu, Ahmad mengatakan bahwa dirinya masih butuh waktu hingga Rabu (24/2) pagi untuk memikirkan da menyampaikan keputusannya.

“Saya akan pertimbangkan kembali keputusan saya, dan akan saya rundingkam terlebih dahulu dengan istri saya dirumah. Namun saya meminta agar untuk urusan teknis nantinya dibantu oleh sekretaris saya pak Ahmad Nasaruddin Latief. Karena saya juga harus fokus dengan santri saya,” tegasnya.

Dalam rapat tersebut, Ahmad Baidawi diminta untuk menjelaskan alasan dirinya, mengundurkan sebagai Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa.

Ahmad Baidawi menjelaskan, kalau pihaknya ingin mengundurkan diri lantaran mendapat tekanan dan intimidasi dari berbagai pihak termasuk oknum LSM.

"Dari banyaknya tekanan itu dan ditambah cek-cok oknum LSM, ditambah sempat mendapat hinaan, sehingga saya memutuskan untuk mengundurkan diri," jelas Ahmad Baidawi.

Selain itu, Ahmad Baidawi yang merupakan tokoh agama ini beralasan, kalau kesehatannya dia sempat menurun. Kawatir, tugas yang dibebaninya tidak maksimal.

“Sebenarnya, kondisi kesehatan saya kirang baik pak, saya takut tidak bisa fokus dan bekerja seutuhnya untuk mensukseskan pilkades (Desa Brabe) ini,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Koordinator Satgas Pilkades Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan, masalah yang dihadapi oleh Ahmad Baidawi nyaris sama dengan panitia Pilkades di 61 desa.

“Namanya ketua panitia pilkades haruslah kuat. Memang seperti itulah Politik pasti banyak tekanan dan kepentingan, jadi harus mampu menyikapinya secara dewasa dan profesional,” ujarnya.

Selain itu, masih kata Ugas, kalau keputusan Ahmad Baidawi sudah benar untuk tidak membocorkan berkas para Bakal Calon Kepala Desa atas permintaan oknum LSM.

"Dimana seorang panitia Pilkades tidak dibolehkan untuk membocorkan sedikitpun informasi terkait berkas Balonkades kepada pihak siapapun, apalagi itu kepada pihak LSM," tegas dia.

Disebutnya bahwa berkas balonkades sifatnya adalah rahasia dan hanya boleh diperiksa oleh pantia pilkades sebagai bahan untuk verifikasi dan menentukan lolos tidaknya balonkades sebagai cakades.

“Kalau ada intervensi seperti itu lagi, tolong lapor kepada kami. Kami tindak sesuai aturan yang berlaku, siapapun oknum itu. Ini untuk semua desa yang melakukan Pilkades," pungkasnya.