Ahmad Yani Sebut Dinasti Politik Bagian Nepotisme

Ahmad Yani/Net
Ahmad Yani/Net

Ahmad Yani selaku deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) angkat bicara dengan munculnya dinasti politik di Indonesia.


Menurutnya, dinasti politik bagian dari nepotisme yang menunjukkan sebuah partai gagal dalam membangun kadernya.

"Praktik dinasti politik yang sudah berlangsung lama di Indonesia dan ini membuktikan kalau partai itu gagal dalam membangun kadernya," kata Ahmad Yani dikutip Kantor Berita RMOLJatim  dalam obrolan diskusi bareng Pimpinan Redaksi RMOL.ID Ruslan Tambak melalui daring zoom, Kamis (6/8).

Dalam diskusi tersebut, pria bergelar doktor ini menyinggung tentang cuitan Rocky Gerung yang menyebut adanya prostitusi politik di Istana. 

"Benar kata penggagas KAMI lainnya bung Rocky Gerung kemarin. Bagaimana mungkin kita ribut soal prostitusi Hana Hanifah tapi kita diam terhadap prostitusi politik di istana," ujar Ahmad Yani.

Melihat maraknya dinasti politik tersebut, lanjut Ahmad Yani, perlunya sebuah pembenahan pada sistim Pemilu di Indonesia. 

"Artinya ada yang harus dibenahi, benahi pondasinya dulu, di partainya. Misal dari sistem Pemilu benar atau tidak. Kembalikan sistem politik. Kompisisi di MPR, mekanisme yang harus diperbaiki," sambungnya. 

Dengan kondisi itulah, tandas Ahmad Yani, beberapa kalangan tokoh bangsa, politisi, akademisi, kalangan ulama berkumpul untuk memberikan sumbangsih pemikiran. 

“Melalui KAMI inilah kita mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menuju lebih baik lagi. KAMI ini tidak ada agenda politik. KAMI gerakan moral. Silakan siapa yang mau terpanggil,” tandasnya. 

"Harapannya pemerintah dapat kembali memandang kepentingan rakyat secara menyeluruh," pungkas Ahmad Yani.