Kunjungi RSBL Pasuruan, Komisi E Prihatin Temukan Ruang Isolasi Tidak Layak Huni

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Hari Putri Lestari saat kunjungi UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras/Ist
Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Hari Putri Lestari saat kunjungi UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras/Ist

Raut wajah Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Hari Putri Lestari terlihat sedih ketika mengunjungi ruangan isolasi UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras milik Dinas Sosial Jawa Timur pada Sabtu (15/8).


Ruangan yang ditempati oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tersebut tidak layak karena sangat kumuh dan kotor.

"Saya sedih karena sepertinya tidak layak untuk manusia. Kalau saya lihat itu saya pemgin nangis," katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku aku sangat prihatin dengan fasilitas dan infrastruktur yang ada di RSBL tersebut.

Karena itu dia berharap agar Pemprov Jatim menganggarkan dana untuk renovasi tempat tersebut pada penyusunan Anggaran Pendapatan dan Blanja Daerah (APBD) 2021, supaya Rehabilitasi ODGJ yang ada di tempat tersebut bisa lebih maksimal.

"Kami lihat infrastukturnya sangat tidak layak dan perlu adanya renovasi. Karena saya tanya mulai tahun 1992. Infrastuktur jendela, penunjang lain seperti kamar mandi juga kurang layak," tambahnya.

Harry berharap Dinsos Jatim lebih maksimal lagi dalam melakukan habilitasi terhadap ODGJ di tempat tersebut. Supaya para ODGJ bisa segera sembuh dan diterima kembali oleh keluarganya dan bisa berbaur dengan masyarakat serta hidup secara normal.

"Negara harus hadir supaya para penderita tersebut tidak dikucilkan oleh masyarakat dan bisa hidup normal setelah nanti sembuh dan bergaul dengan masyarakat," tambahnya.

Dari pantauan kondisi ruangan isolasi dan beberapa ruangan lain di SPBU tersebut memang sangat memprihatinkan. Di ruangan itu tidak ada penerangan dan beberapa pintunya terlihat jebol. Sementara kondisi yang sama juga terlihat di ruangan lain karena sebagian besar tidak ada pintu dan jendela.

Bahkan karena ruang isolasi yang tidak layak terlihat dua orang ODG yang ditempatkan di belakang rcb l dirantai kakinya dirantai sehingga tidak bisa bergerak secara leluasa.

"Ya ini yang akan saya tanyakan kenapa kok sampai dorantai. Tapi dari penjelasan tadi karena memang ruamgan isolasi tidak layak," katanya.

Sementara itu anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Hasan Irsyad mengaku prihatin dengan kondisi RSBL yang dinilai sangat tidak layak untuk rehabilitasi.

Politisi Partai Golkar berjanji bahwa akan berjuang maksimal untuk mengawal anggaran perbaikan, supaya pada tahun depan tempat itu bisa direnovasi, sehingga bisa lebih maksimal lagi dalam menjalankan fungsi pelayanan dan rehabilitasi pasien ODGJ.

"Menurut kami sangat perlu diperhatikan dan mendapatkan anggaran 2021 karena penghuni di sini tidak hanya sepuluh atau dua puluh bahkan sudah mencapai 200 orang,” ujarnya. 

“Hanya di sini belum yang lain perlu memperoleh bantuan dan perhatian baik yang berkaitan dengan masalah rehabilitasi maupun renovasi.  komisi E bertekad akan membantu membackup untuk menyampaikan anggaran yang diajukan oleh dinas sosial," pungkasnya.