Pengembangan Kota Tua Surabaya Berbasis Ekonomi dan Pelestarian Budaya

Kya-Kya Kembang Jepun/RMOLJatim
Kya-Kya Kembang Jepun/RMOLJatim

Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, ternyata juga memiliki pesona lain yang tak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia. 


Kota tua Surabaya merupakan salah satu kawasan yang menyimpan berbagai cerita, warisan sejarah dan budaya yang patut diketahui dan dilestarikan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa kawasan kota tua merupakan salah satu prioritas pengembangan wisata di Kota Pahlawan. Ia berharap bahwa kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata yang menggabungkan nilai-nilai sejarah dan budaya yang beragam.

"Kita tidak hanya sebatas (mengembangkan) situs-situs atau tempat-tempat (sejarah) itu, tapi kita juga akan mengembangkan titik-titik lainnya," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim beberapa waktu lalu.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa Kota Tua Surabaya memiliki banyak bangunan-bangunan bersejarah yang mencerminkan keberagaman warga Surabaya. 

Ada rumah-rumah khas Madura, Tionghoa, Arab, Belanda, dan lain sebagainya. Ada juga situs-situs sejarah perjuangan seperti Rumah Bung Karno, HOS Tjokroaminoto, dan Pos Bloc Surabaya.

"Surabaya bukan hanya kota jasa untuk transit, tapi Surabaya punya sejarah yang luar biasa. Mulai dari Kota Tua, Jalan Tunjungan, Kya-Kya, kita punya semuanya," ujarnya.

Selain itu, Wali Kota Eri juga mengatakan bahwa pemkot berupaya untuk melestarikan budaya-budaya yang ada di Kota Tua Surabaya. 

Salah satunya adalah dengan mengajak warga setempat untuk membuka usaha kuliner yang menampilkan makanan asing dari berbagai negara.

"Jadi saya berharapnya di Kota Tua itu mereka (warga) buka kuliner. Misalkan dari Madura membuat menu makanan asing, nah ini sudah ditata oleh Dinas Pariwisata dengan beberapa komunitas yang ada di Surabaya," kata Eri.

Dengan demikian, wisatawan yang berkunjung ke Kota Tua Surabaya tidak hanya dapat menikmati pemandangan arsitektur dan sejarah, tetapi juga dapat mencicipi kuliner-kuliner khas dari berbagai daerah dan negara. 

Hal ini tentu akan menambah daya tarik dan keunikan Kota Tua Surabaya sebagai destinasi wisata.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) berharap bahwa pengembangan Kota Tua Surabaya dapat meningkatkan pendapatan warga setempat dan juga meningkatkan kunjungan wisatawan ke Surabaya. 

Ia juga mengajak seluruh warga Surabaya untuk mendukung dan menjaga warisan sejarah dan budaya yang ada di kota ini.

"Kami butuh dukungan seluruh warga Kota Surabaya. Memang ada titik-titik tertentu yang kita ketahui dari dulu ramainya gimana. Karena itu kita akan mengubah, atau memindahkan, tapi mereka juga berjualan di daerah sana. Jadi suasana betul-betul menjadi tempat yang nyaman," pungkasnya.