Ini Posisi yang Pas Buat Nadiem Makarim Ketimbang di Kemendikbud

Mendikbud Nadiem Makarim/Net
Mendikbud Nadiem Makarim/Net

Jika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, masuk dalam daftar yang direshuffle, maka dia harus ditempatkan di posisi yang pas.


"Menteri yang memiliki potensi kenak reshuffle adalah Mendikbud (Nadiem Makarim)," ujar Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/8). 

Alasannya sederhana, kata Iwel, Nadiem Makarim tidak cocok di Kemendikbud. Sebagai generasi muda yang memiliki prestasi yang luar biasa di bidang bisnis digital, harusnya pendiri GoJek itu ditempatkan pada bidang tersebut.

"Sebaiknya Presiden Jokowi memang memberikan tempat yang lebih pas untuk Nadiem berkiprah," lanjut Iwel.

Iwel sebelumnya menyebutkan, isu reshuffle kabinet selalu menarik untuk dicermati. Namun, publik tidak pernah tahu apakah ini hanya akan terus menjadi isu atau memang berakhir dengan adanya reshuffle.

Sebelumnya Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, Nadiem yang memiliki rekam jejak sukses di transportasi berbasis aplikasi lebih tepat ditempatkan di urusan ekonomi kreatif.

“Seandainya beliau waktu itu ditunjuk menjadi menteri urusan ekonomi kreatif mungkin lebih cocok,” kata Hidayat dalam acara virtual ‘Ngopi Bareng Bang Ruslan’ bertema ‘75 Tahun Kemerdekaan: Tantangan dan Harapan’, Kamis (20/8) lalu.

Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS ini menyampaikan, sejak awal ditunjuknya Nadiem sebagai Mendikbud telah menuai kritik dari masyarakat. Selain tidak pas, Nadiem juga tidak memiliki latar belakang pendidikan di Indonesia.

Hal itulah yang dinilainya wajar jika saat ini Nadiem banyak dikritik. Baginya, bila Nadiem ditempatkan di sektor ekonomi kreatif, kemungkinan kinerjanya tak seburuk saat ini.

“Lebih nyambung, lebih cocok dan mungkin lebih enjoy juga bagi Pak Nadiem (jika ditempatkan di ekonomi kreatif). Tapi saya enggak tahu juga, kok Pak Nadiem menerima amanat sebagai Menteri Pendidikan yang bukan bidangnya. Keahliannya juga tidak pernah teruji (di bidang pendidikan). Sekarang terbukti," jelasnya.