Jeritan Petani Tembakau Probolinggo Terjawab, Gudang Mulai Buka

Suasana Hearing bersama Pimpin Gudang dan APTI serta OPD Pemkab Probolinggo/RMOLJatim
Suasana Hearing bersama Pimpin Gudang dan APTI serta OPD Pemkab Probolinggo/RMOLJatim

Menjeritnya petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, ternyata langsung mendapat tanggapan serius dari DPRD Kabupaten Probolinggo. Bahkan, DPRD Kabupaten Probolinggo, langsung melakukan Hearing bersama kepala gudang yang ada di Kabupaten Probolinggo. 


Dalam Hearing tersebut, PT Gudang Garam akan membuka Gudangnya pada Jum'at (4/09).

“Tahun ini kami agak terlambat buka gudang, karena terkandala Covid-19. Besok hari Kamis kami masih lakukan rapid tes ke seluruh karyawan, setelah itu besok Hari Jumat (4/9/2020), kami buka gudang untuk mengambil tembakau dari petani,” terang Supervisor PT. Gudang Garam,  Boy Jonatan seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (2/09) usai pertemuan di gedung DPRD Kabupaten Probolinggo.

Selain itu, untuk Gudang PT. Djarum, ia akan mulai bukai pada Kamis (3/09).  Namun, untuk CV Sadana pemasok ke gudang PT. Sampoerna, masih dalam pengajuan terhadap pusat, dan masih belum ditentukan kapan akan dibuka.

Selain itu, dari bukanya Gudang Garam dan Djarum, hanya mampu mengambil stok tembakau sebanyak 2500 ton saja.

"Harga tembakau yang akan dibeli dari petani berkisar Rp 26 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram, tak lebih dari itu," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo menyatakan, dengan jeritan petani tembakau yang selama ini resah, namun keresahan tersebut sudah di jawab.

"Alhamdulillah, petani yang saat ini resah sudah terjawab. Tinggal harganya saja yang menyesuaikan dengan kualitas tembakau," paparnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, areal tanam tembakau tahun ini ditarget 10.774 hektar. Namun, realisasinya hanya sekitar 9.921 hektare. Realisasi luas tanam tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai sekitar 10.397 hektar. Sedangkan realisasi produksi atau panen hingga akhir bulan lalu sekitar 2.000 ton.

Realisasi luas areal tembakau tahun ini menurun karena pandemi Covid-19. Banyak petani tembakau yang berpikir ulang untuk menanamnya. Dari kondisi ini, petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, berharap gudang tembakau segera buka dan membeli tembakaunya dengan harga yang sesuai.