Hasil Survei: 50 Persen Warga Kota Bogor Bingung Covid-19 Konspirasi Atau Bukan

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto/Repro
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto/Repro

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya melalui Tim Labfor Covid-19 bersama salah satu NGO dari Singapura melakukan survei terkait persepsi warga terhadap virus asal Wuhan, China tersebut. 


Alhasil, dari 21.000 responden yang diikutsertakan di dalam survei, yang merupakan warga Kota Bogor, ditemukan mayoritas masyarakat yang belum paham apa itu Covid-19. 

"Mayoritas enggak paham apa itu covid. Mayoritas warga merasa bahwa jauh dari covid, sedikit kemungkinan terpapar," ujar Bima Arya dalam diskusi virtual Smart FM bertajuk 'PSBB Lagi?', Sabtu (12/9). 

Menariknya, dari mayoritas warga yang ikut survei tersebut, sebagiannya berpikir Covid-19 adalah konspirasi yang sengaja dibuat. 

"Sebelas persen percaya teori konspirasi, 29 persen enggak percaya teori konspirasi, 50 persen bingung bisa iya (konspirasi) bisa enggak," ungkapnya sebagaimana diberitakan Kantor Berita Politik RMOL. 

Dari gambaran survei tersebut Bima meyakini, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak menjadi jaminan Covid-19 bisa dikendalikan. Karenanya dia mengambil konsentrasi penuh dalam kebijakan untuk meningkatkan edukasi warga yang masih rendah sekali, dan beresiko terhadap bahaya penularan Covid-19. 

"Ini PR kita terbesar. Mana bisa kita melakukan kebijakan yang tegas, lockdown, sementara persepsinya begitu. Akan ada gejolak. PR utama kita adalah edukasi ke masyarakat," tuturnya. 

"Makanya saya perkuat lagi Dinkes, dokter-dokter, IDI, pemuka agama, tokoh agama, lebih kencang lagi ke bawah. Dari situ baru kemudian penguatan protokol kesehatan ditingkat mikro, ditingkat kecamatan," demikian Bima Arya.