Luhut Gagal Capai Target Turunkan Covid-19, HNW: Jadi Reshuffle?

Luhut Binsar Pandjaitan/Net
Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Dalam periode 13-27 September atau dua minggu, terjadi kenaikan jumlah kasus aktif Covid-19 di 10 provinsi prioritas yang berakibat kenaikan secara nasional. 


Demikian menurut Jurubicara Satgas penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito saat menyampaikan hasil evaluasi penanganan Covid-19 di 10 provinsi. 

Sebelumnya, di tengah tren kenaikan angka kasus aktif Covid-19 dan beberapa daerah khususnya DKI Jakarta menerapkan PSBB secara ketat, Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk ditugaskan dalam dua minggu tangani Covid-19 di provinsi yang tingkat penularanya tinggi. 

Dengan peningkatan kasus Covid-19 yang kian meningkat, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mempertanyakan apakah Presiden Jokowi bakal merealisasikan niatnya untuk kocok ulang alias reshuffle kabinet. 

“2 pekan Luhut diperintah Presiden Jokowi untuk turunkan kasus Covid-19. Ternyata malah bertambah, kematian naik di 5 provinsi. Kembali targetnya tak terpenuhi," ujar HNW di akun Twitter pribadinya, Sabtu (3/10). 

"Bagaimana evaluasi Jokowi? Jadi reshufle?” Imbuhnya bertanya sebagaimana diberitakan Kantor Berita Politik RMOL

Jokowi memang sempat menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja sejumlah bawahannya pada rapat kabinet 18 Juni lalu. Bahkan dia mengancam akan mengocok ulang kabinet jika anggota kabinet tidak menunjukkan progres saat menangani krisis dampak Covid-19.