Matikan Microfon Saat Diinterupsi, Fraksi Demokrat Sebut Puan Maharani Kanak-kanak

anggota Komisi VI DPR RI fraksi Demokrat, Herman Khaeron RMOL
anggota Komisi VI DPR RI fraksi Demokrat, Herman Khaeron RMOL

Ada yang menarik  pada Rapat Paripurna DPR RI saat  membahas pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-udang.


Ketua DPR Puan Maharani sempat  tertangkap kamera mematikan mikrofon saat anggota fraksi Demokrat Irwan Fecho menyampakan interupsi. Peristiwa itu pun beredar di banyak media sosial dan memantik respon banyak pihak, tak terkecuali anggota dewan

Atas peristiwa itu, anggota Komisi VI DPR RI fraksi Demokrat, Herman Khaeron mengatakan, seharusnya pimpinan sidang berlaku secara adil, bukan malah mematikan mikrofon.

“Yang bisa matikan seluruh mikrofon hanya satu, yaitu yang ada di meja ketua. Sebaiknya DPR kembali menjadi wakil rakyat yang aspiratif dan tetap menjaga demokrasi. Pasti fraksi-fraksi membawa kepentingannya masing-masing,” kata Herman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/10).

Dia meminta agar parlemen dapat saling menghargai perbedaan pendapat dalam rapat paripurna.

“Tetapi tetap menjaga proses demokrasi dengan baik, saling menghargai, dan memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya masing-masing. Toh ada di tatibnya,” tambahnya.

Dengan adanya tata tertib rapat paripurna, kata Herman, seharusnya pimpinan sidang tidak sewenang-wenang mematikan mikrofon ketika anggota dewan tengah melakukan interupsi.

“Berpegang teguh saja pada tatib yang berlaku, bukan kesewenang-wenangan pimpinan. Pimpinan di DPR hanya sebagai speaker, karena hakikatnya pengambilan keputusan hak kolektif dan kolegial seluruh anggota,” tandasnya.