Walidasa Minta Disbudparpora Kota Madiun Transparan Soal Anggaran Swakelola

Ketua LSM Walidasa Kota Madiun, Sutrisno/RMOLJatim
Ketua LSM Walidasa Kota Madiun, Sutrisno/RMOLJatim

Ketua LSM Walidasa kota Madiun, Sutrisno, meminta Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun transparan soal anggaran swakelola. Walidasa menduga terdapat kejanggalan.


“Ada tiga kejanggalan anggaran. Di antaranya anggaran pelaksanaan kegiatan revitalisasi budaya, pemeliharaan kegiatan sarana prasarana olahraga serta kegiatan makan minuman atau mamin Popda,” kata Ketua Walidasa kota Madiun, Sutrisno, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (6/10).

Ketiga kegiatan itu dilaksanakan dengan cara swakelola dan menurut Sutrisno hal itu pasti sudah terealisasi. Karena anggaran tersebut sudah dikelola oleh dinas yang bersangkutan jadi tidak terpangkas oleh covid-19 seperti yang diterangkan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan olahraga Agus Purwowidagdo.

"Mekanisme pencairan swakelola itu begini, sebelum kegiatan itu terealisasi masih dalam RAB. Jadi di awal anggaran tahun 2020 dana itu sudah dicairkan ke dinas, Itu swakelola. Artinya jika anggaran itu dialihkan ke covid itu tidak logis," jelas Sutrisno.

Sedangkan, sambungnya, anggaran yang dialihkan untuk covid itu metodenya yang tidak swakelola. Pakai penyedia seperti tender non tender itukan pencairannya nunggu proyek selesai baru dari kas daerah lewat SPM kepala dinas baru daerah mengeluarkan dan itu masih dikas daerah.

Ketika ditanya dimana letak kejanggalan anggaran tersebut? Sutrisno menjawab dengan memberikan contoh kegiatan revitalisasi budaya. Terdapat rekening belanja  yang sama antara kegiatan kontruksi dan jasa dalam kegiatan tersebut, disitu Sutrisno melihat kejanggalannya.

" Ada nomor rekening belanja yang sama antara kegiatan kontruksi dan jasa itu kejanggalannya dan itu salah satu contoh saja," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Madiun,  Agus Purwowidagdo saat dihubungi via WhatsApp,  menjawab bahwa anggaran dimaksud oleh Walidasa  sudah dialihkan untuk penanganan covid, sehingga kegiatan yang dimaksud tersebut sudah tidak ada dan tidak dilaksanakan pada tahun ini.

"Anggaran dimaksud sudah dialihkan untuk penanganan covid, jadi kegiatan dimaksud sudah tidak ada dan tidak dilaksanakan pada tahun ini," demikian Agus.