Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah mengimbau masyarakat berhati-hati dengan adanya virus African Swine Fever (ASF). Hal tersebut menyusul temuan Disnakkeswan terkait babi yang terpapar ASF atau Flu Babi Afrika tersebut.
- Buruh Minta Jokowi Dukung Produksi Alat Swab Dalam Negeri
- Tekan Laju Inflasi Jelang Idul Fitri, Pemkab Kediri Gencar Adakan Operasi Pasar Murah Secara Merata
- Langkah Diskoperindag Bondowoso Jaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Migor
Staff Disnakkeswan Jateng, Agung Sri Kuncoro, mengatakan flu babi merupakan salah satu penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Kata dia, temuan babi yang mati akibat terpapar ASF terdapat di eks karesidenan Solo.
"Penyakit ini sangat berbahaya. Kami minta masyarakat juga mewaspadai adanya hal ini, karena tipe penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia," kata Agung dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng, Senin (18/1).
Agung menegaskan, jika ada peternak babi yang mendapati babi terindikasi sakit ASF diharapkan segera melapot kepada dinas terkait. Menurutnya, berdasar laporan tersebut pihaknya akan menindaklanjuti agar penyakit tidak menyebar.
"Kami akan lakukan disinfeksi. Kemudian kalau ada babi yang mati, bangkainya jangan dibuang di sungai, karena dapat menyebarkan penyakit. Lebih baik dimusnahkan, dibakar, kemudian dikubur," tambahnya.
Lebih jauh, Agung mengimbau kepada masyarakat apabila akan menyembelih babi, dapat dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
Menurutnya, kondisi hewan akan dicek dulu sebelum disembelih. Jika ditemukan penyakit, atau terpapar ASF akan segera ditangani.
- Market Share Perseroan 62 Persen di Jatim
- Walikota Kediri Apresiasi Terobosan KUBE, Ternak Kambing Tanpa Bau
ikuti update rmoljatim di google news