Walikota Kediri Apresiasi Terobosan KUBE, Ternak Kambing Tanpa Bau

Peternakan kambing tanpa bau/RMOLJatim
Peternakan kambing tanpa bau/RMOLJatim

Salah satu masalah peternakan kambing di tengah pemukiman adalah gangguan polusi dari bau kambing maupun kotorannya.


Namun, menggunakan pakan ternak prebiotik, Kelompok Usaha Bersama (KUBE)   berhasil berinovasi ternak kambing tanpa menimbulkan bau yang mengganggu layaknya pada kandang kambing pada umumnya.

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan apresiasi atas inovasi yang telah dilakukan oleh KUBE Sumber Rejeki Ngronggo yang inovatif dan tidak menyerah dalam usaha di tengah pandemi.

“Bukan hal mudah beternak kambing di tengah kota, karena bau yang mengganggu tetangga sekitar. Biasanya yang banyak diternak itu ikan atau burung. Saya berharap usaha ini semakin maju, dan mau menularkan ilmunya pada orang lain, sehingga akan lahir banyak peternak muda yang sukses di Kota Kediri,” Kata Walikota Kediri Kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (21/9) 

Sementara itu, Kepala Kelurahan Ngronggo, Heru Sugiarto menyampaikan, peternakan yang berlokasi di Jalan Sumber, Kelurahan Ngronggo ini merupakan KUBE yang beranggotakan 8 orang dari Karang Taruna. 

“KUBE ini dijalankan oleh pemuda karang taruna. Walaupun sempat terdampak karena PPKM saat Hari Raya Idul Adha yang lalu, mereka bisa mencapai omset sampai 50 juta rupiah,” ujar Heru.

Hal ini yang membuat kambing yang diternak ini mendapat pembeli yang datang dari daerah lain di eks-Karesidenan Kediri. Bahkan ada siswa yang magang di peternakan tersebut.

Salah satu pengelola Ternak Kambing “Sumber Rejeki” Edi Susanto menyatakan, minimnya bau yang dihasilkan kambing berasal dari pakan yang dipilihnya.

“Kami menggunakan pakan dari sampah dedaunan yang telah dihaluskan dan difermentasi untuk 50 ekor kambing yang kami kelola. Pakan tersebut juga akan diberi probiotik dan multivitamin sehingga nutrisi tetap terjaga,” ujar Edi.

Bahkan Edi menyatakan, penelitian dari Universitas Islam Kadiri yang menyatakan bahwa daging kambing dengan pakan fermentasi tersebut lebih rendah kolestrerol daripada kambing pada umumnya.

Dalam sehari 50 ekor kambing yang ada mampu menghabiskan 1 kwintal pakan yang telah disediakan. 

Saat Ini, Kelompok Ternak “Sumber Rejeki” ini akan menambah 1 kandang lagi. Sebelumnya telah ada 2 kandang yang masih berfungsi hingga sekarang. Makanan ternak dihasilkan dari sampah organik, bekatul, janggel jagung, mulasis, prebiotik dimasukkan ke dalam tong dan divermentasikan selama dua hari, yang kemudian siap diberikan pada ternak.