Get Well Soon, Cepat Sembuh, Jenderal Doni Monardo!

Doni Monardo/net
Doni Monardo/net

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua, Pak Jenderal Doni Monardo. 

Pak Jenderal, pertama, jujur hati saya trenyuh sedih saat pagi ini membuka gawai seluler dan mendapatkan berita bapak umumkan positif Covid19. Dari lubuk hati terdalam, saya membatin dan mengirimkan doa  kesehatan kesembuhan dari rumah di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Juga agar keluarga bapak senantiasa sehat bahagia selalu. Betapa kuatnya stamina fisik dan psikis bapak, hampir setahun berjibaku membantu Pak Presiden Joko Widodo menangani pandemi Covid19, dengan resiko tinggi, belum lagi tuduhan dan komentar miring dari berbagai pihak.

Kedua, saya berterimakasih banyak atas kerja keras Satgas Penanganan Covid19 Indonesia dan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), tak hanya menangani problematika Covid19, tapi juga mesti berjuang keras membantu rakyat luas terdampak musibah bencana banjir, longsor, erupsi di banyak titik. Semoga Allah SWT Tuhan YME membalas kebaikan kalian semua.

Ketiga, saya berharap Satgas Covid19 dan BNPB tak kendurkan semangat dengan kabar sedih pagi ini. Justru kian memacu adrenalin untuk memperkuat mitigasi bencana di tengah pandemi, lebih berhati-hati saat melakukan berbagai operasi kemanusiaan, serta meningkatkan sinergitas antar lembaga/ kementerian terkait tanpa perlu pamrih siapa yang di depan dan atau yang berjasa, juga Satgas Covid19 dan BNPB mesti menggencarkan kampanye Protokol Kesehatan Covid19 yang kekinian, ramah menyenangkan dan humanis. Semoga. 

Keempat, problematika Covid19 sepertinya akan menuju puncak gelombang pertama, sementara vaksinasi masih belum berjalan agresif menjangkau lebih luas. Saya membayangkan, andai saja vaksin Merah Putih yang sedang disiapkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bisa ada percepatan, kita akan semakin bisa mandiri tanpa harus ketergantungan dengan berbagai vaksin dari luar negeri. Saya yakin, kalau saja daya upaya dan sumber daya Eijkman diperkuat, insya Allah akselerasi akan tercipta sehingga pasokan kebutuhan 400 juta vaksin untuk vaksinasi rakyat di 2020 bisa tersedia, juga stok cadangan untuk menghadapi gelombang kedua. Ke depan, riset dan penelitian di bidang farmasi dan virus harus menjadi perhatian lebih, karena dalam logika perang modern yang tak konvensional, bisa saja akan terjadi perang dengan menyebarkan virus-virus berbahaya karena Covid19 telah membuktikan bagaimana makhluk tak kasat mata mampu memporak-porandakan dunia.

Kelima, saya berharap dan berdoa selalu agar seluruh masyarakat Indonesia tetap disiplin, sabar dan semangat menjalankan Prokes Covid19 dengan 5M #MemakaiMasker #MenjagaJarak #MencuciTangan #MenjauhiKerumunan #MengurangiBepergian, sebagai bagian tak terpisahkan dalam ikhtiar Indonesia dan dunia mengalahkan pandemi Covid19.

Vaksinasi mesti dipercepat dan diperluas sebagai salah satu solusi, tetapi tanpa 5M di atas, maka ini akan menjadi seperti rolet Rusia yang akan terus berputar dan menunggu giliran siapa yang terkena.

Dukacita mendalam untuk sekitar 27.200 rakyat Indonesia yang wafat dan terkonfirmasi suspect hampir sejuta orang per hari ini. Semoga Allah SWT Tuhan YME senantiasa berkahi NKRI tercinta dan rakyatnya dalam melewati badai pandemi Covid19, krisis global dan berbagai musibah bencana.

Demikian surat terbuka penuh kasih dari adinda Ricky Tamba #Ritam98 untuk Kepala BNPB/ Ketua Satgas Penanganan Covid19. Hanya doa dan semangat yang bisa kami sampaikan dari jauh. Selamat isolasi mandiri dan pemulihan, Bapak. Get well soon, cepat sembuh, Jenderal Doni Monardo!

Jakarta, 23 Januari 2021

Salam hormat;

RICKY TAMBA, S.E.

Aktivis '98/ Kader Gerindra