RS Dr Moch Saleh Kota Probolinggo Siap Tampung Donor Plasma Konvalesen

Wali Kota Probolinggo Pantau Langsung Pengambilan Plasma Konvalesen Di RSUD dr. Moch Saleh
Wali Kota Probolinggo Pantau Langsung Pengambilan Plasma Konvalesen Di RSUD dr. Moch Saleh

Rumah sakit umum daerah ( RSUD) dr. Moch. Saleh Kota Probolinggo, kini bisa tampung plasma konvalesen. Dari para penyintas covid-19. Alat pengolahan dan pemisahan darah dengan plasma konvalesen tersebut sudah tersedia di rumah sakit Pemerintah itu.


Alat yang diletakkan di unit apheresis, lantai II RSUD dr. Moch tersebut disaksikan lamgsung oleh Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, pengoperasian alat tersebut. Lengkap dengan seorang pendonor plasma konvalesen.

“Alhamdulillah, hari ini menjadi titik awal pengoperasian alat ini. di Jawa Timur, hanya ada tiga rumah sakit yang memiliki alat ini, salah satunya di Kota Probolinggo. Warga Probolinggo tidak perlu ke luar kota untuk donor plasma konvalesen. Semoga bisa menjadi ikhtiar bersama dalam melawan pandemi covid19,” katanya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (25/1/2021).

Diketahui alat tersebut datang pada 29 Desember 2020 lalu. Namun baru dioperasikan hari ini. lantaran pihak rumah sakit harus mempersiapkan segala macam alat pendukung lainnya. Termasuk lemari khusus penyimpanan plasma konvalesen.

Namun tidak sembarang pendonor dapat mendonorkan plasma konvalesen, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Antara lain tidak ada gejala setelah masa karantina usai. Antibody untuk melawan virus covid19 masih ada dan terbentuk. Serta syarat donor pada umumnya. Seperti dilarang konsumsi obat selama tiga hari terakhir. Tidak memiliki penyakit menular dan lain sebagainya.

“Bisa digunakan sampai berkali-kali. Yang terpenting saat ini adalah ketersediaan masyarakat, terutama penyintas covid19 untuk donor. Sejauh ini kami juga masih mendata, para penyintas tersebut. Jika memenuhi syarat, maka bisa menjadi pendonor plasma konvalesen,” jelas dr. Bobby Mulyadi, Kepala Laboratorium RSUD dr. Moch Saleh.

Masyarakat penyintas covid-19 pun cukup merespon positif terkait keberadaan alat tersebut. Salah satu penyintas yang mendonorkan plasmanya pertama kali adalah Yasman, warga jalan Cokroaminoto, Kelurahan Kanigaran, Kota Probolinggo.

“Tidak terasa apa-apa ya, paling cuman terasa di suntik itu saja,” ujarnya.