Korban Tenggelam Di Bengawan Solo Belum Ditemukan

Kapolsek Widang AKP Totok Wijanarko  saat proses pencarian korban/RMOLJatim
Kapolsek Widang AKP Totok Wijanarko saat proses pencarian korban/RMOLJatim

Munasir (53), warga Desa Kedungharjo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban hilang di perairan Sungai Bengawan Solo. Korban diduga hanyut terbawa material longsoran saat memperbaiki tanggul saluran irigasi sawah yang lokasinya berada di kawasan bantaran Sungai Bengawan solo


Kapolsek Widang AKP Totok Wijanarko menerangkan, sebelum hanyut terbawa derasnya arus sungai, korban terlebih dahulu tertimbun material longsoran. Petugas gabungan yang tiba di lokasi kejadian pun langsung mencari keberadaan korban. Termasuk menyelam di dasar sungai titik awal korban tenggelam.

"Kita perkirakan korban ini sempat tertimbun longsor dan kami juga sudah menyisir lokasi awal tempat korban terjatuh," terang Totok kepada Kantor Berita RMOLJATIM di lokasi kejadian, Rabu (3/2)

Namun hingga menjelang malam hari, korban tak kunjung ditemukan. Petugas pun terpaksa menghentikan sementara pencarian korban dan menunggu dan menunggu petugas Basarnas tiba di lokasi.

"Sejumlah personil gabungan TNI, Polri dan BPBD sudah melakukan penyisiran di sungai sejauh 2 kilometer dari titik awal korban terjatuh. Dan insya Allah malam nanti tim Basarnas akan tiba di lokasi," ujar Totok

Totok menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat korban sedang memperbaiki tanggul saluran irigasi. Tiba-tiba tanah tempat pijakan kaki korban tergerus air dan terjadi longsor. Saat itu korban sedang memperbaiki saluran irigasi seorang diri. Sementara salah satu keluarga korban curiga, karena Munasir tak kunjung pulang ke rumah. Saksi kemudian menyusul korban ke sawah.

"Saat di sawah, saudara korban ini tidak mendapati Munasir, dan hanya menemukan celana, parang dan lingis," ungkapnya.

Saudara korban lantas menghubungi petugas. Dan sejumlah personil BPBD, Polisi dan TNI langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Korban diketahui pergi ke sawah untuk menjebol saluran irigasi atau pembatas sawah dengan bengawan, agar air yang menggenangi sawah milik korban bisa berkurang dan mengalir ke sungai, tapi malah korban justru hilang," pungkasnya.