Namanya Dicatut, Anas Urbaningrum Akan Berikan Keterangan Soal Kudeta Demokrat

Anas Urbaningrum dan Agus Harimurti Yudhoyono
Anas Urbaningrum dan Agus Harimurti Yudhoyono

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum merasa namanya dicatut oleh kelompok yang ingin mengusur Ketua Umum Partai Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono.


Informasi yang diperoleh redaksi Kantor Berita Politik RMOL menyebutkan, Anas Urbaningrum yang kini tengah menjalani masa hukuman di LP Sukamiskin, Bandung, akan memberikan keterangan dan klarifikasi mengenai pencatutan namanya itu siang ini (Rabu, 3/2).

Nama Anas Urbaningrum dibawa-bawa oleh kelompok yang berusaha mendudukkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

Mantan anggota DPR RI dari Partai Demokarat, Yus Sudarso, dalam jumpa pers di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, kemarin (Selasa (2/2), mengatakan, faksi Anas Urbaningrum adalah satu dari empat faksi yang tengah mengepung AHY.

Tiga faksi lainnya menurut Yus Sudarso adalah faksi Subur Budhisantoso, faksi Hadi Utomo, dan faksi Marzuki Alie.

Belum diperoleh informasi lebih lanjut mengenai jam berapa persisnya keterangan itu akan disampaikan oleh Anas Urbaningrum.

“Kudeta Demokrat” menjadi topik pembicaraan utama di kalangan politisi dan masyarakat pemerhati politik setelah AHY menyampaikan upaya pihak-pihak tertentu yang ingin merebut kepemimpinan Partai Demokrat dengan cara menggalang dukungan dari sejumlah DPC Partai Demokrat.

Walau mengatakan ada lima tokoh kunci di balik rencana perebutan kekuasaan itu dalam jumpa pers hari Senin (1/2), namun AHY tidak menyebutkan nama siapapun.

Kabar yang kemudian berkembang mengatakan, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko merupakan salah seorang di balik rencana itu. Moeldoko sendiri membenarkan bahwa dirinya bertemu dengan pengurus Partai Demokrat, dan mendengarkan keluhan mereka.

Tokoh lain yang disebut berada di belakang gerakan ini adalah mantan Bendahara Umum M. Nazaruddin dan Jhoni Alen Marbun, serta mantan Ketua DPR RI Marzuki Ali.