Aparat Diminta Tindak Tegas Penambang Pasir yang Rusak DAS Konto

DPRD Jatim sidak kerusakan DAS Konto/Ist
DPRD Jatim sidak kerusakan DAS Konto/Ist

Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendesak kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas segera mempercepat proses perbaikan tanggul Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto di desa Bugasur Kedalemana kecamatan Gudo Jombang.


Anggota Komisi D DPRD Jatim, Masduki dikonfirmasi di DPRD Jatim, Kamis (11/2) mengatakan hujan deras yang melanda beberapa waktu lalu membuat debit air meningkat yaitu di hulu di kali konto Jombang akibatnya air sungai meluap menggenangi daerah persawahan dan masuk ke saluran irigasi dengan debit yang cukup tinggi hingga melebihi kapasitasnya.

Sejumlah tanggul dari Afvoer Besuk dan Afvoer Brawijaya ikut jebol dan menumpahkan air hingga melumpuhkan akses jalan nasional Jombang-Madiun sejak Jumat.

“Temuan tanggul jebol ini harus segera dilakukan agar banjir tidak terjadi lagi,”katanya.

Lebih lanjut, tidak hanya itu pihaknya juga meminta BBWS juga segera melakukan normalisasi sungai DAS Konto Jombang agar DAS kunto bisa menampung debit air yang lebih banyak. Mengingat didaerah DAS tersebut mengalami pendangkalan.

“Kami juga minta aparat penegak hukum juga menindak tegas penambang pasir liar disekitar DAS Konto tersebut yang mengakibatkan tanggul sungai DAS Konto rusak,”ujar Masduki politisi Asal Fraksi PKB Jatim.

Seperti diketahui, Komisi D DPRD Jatim yang dipimpin Ketua komisi D Kuswanto juga telah langsung melihat ke lokasi rusak tanggul DAS Konto Kabupaten Jombang pada hari Rabu (10/2/2021) yang didampingi oleh BPBD, BBWS Brantas, PJT 1, PU SDA Jatim serta OPD Kabupaten Jombang.

“Kami juga minta agar BBWS Brantas, PJT 1, PU SDA, dan OPD di Jombang serta masyarakat bergotong royong melakukan pembersihan Kali Konto dari sampah banjir,”pintanya Masduki politisi Asal Dapil Jombang – Mojokerto.

Seperti diketahui, debit besar di Sungai Konto menyebabkan tanggul di hulu rolak 70 jebol. Akibatnya air sungai meluap menggenangi daerah persawahan dan masuk ke saluran irigasi dengan debit yang cukup tinggi hingga melebihi kapasitasnya. Sejumlah tanggul dari Afvoer Besuk dan Afvoer Brawijaya ikut jebol dan menumpahkan air hingga melumpuhkan akses jalan nasional Jombang-Madiun sejak Jumat (5/2/2021).