Pemerintah Kota Kediri melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran covid 19. Salah satunya dengan mengurangi segala bentuk kegiatan masyarakat.
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Pencanangan Percepatan Tanaman Padi
- Sahroni di Kediri: Aparat, Jangan Sampai Barani Tak Netral di Pilkada!
- Kades Sepawon Kediri: Perbaikan Pipa Saluran Air Dipastikan Cepat Selesai
Humas Klenteng Kediri, Halim Prayogo mengatakan, perayaan imlek saat ini sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Umat yang biasanya beribadah memenuhi klenteng terpaksa harus beribadah di rumah.
"Bagi masyarakat yang ingin beribadah di klenteng tentunya ada pembatasan, dan menerapkan prokes secara ketat,” kata Halim Kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Jumat (12/2).
Umat yang masuk ke dalam klenteng wajib mencuci tangan, memakai masker, diukur suhu tubuhnya, dan menjaga jarak. Terlebih saat beribadah di dalam ruangan, yang masuk ke ruangan tersebut harus bergantian. Satu keluarga diberi waktu maksimal 30 menit untuk berada di area Klenteng, selanjutnya mereka diminta segera pulang.
Halim Prayogo menambahkan, pembukaan perayaan tahun baru Imlek di Klenteng Tjoe Hwie Kiong dimulai tadi malam terbagi dalam dua sesi. Pada jam 19.00 WIB dan jam 24.00 WIB.
Umat yang merayakan dibatasi 15-20 orang saja. Tahun ini, tidak ada pembagian angpau dan sembako. Juga, tidak ada pertunjukan barongsai, wushu dan kembang api. Perayaan Cap Go Meh pun untuk tahun ini juga ditiadakan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerumunan.
"Kegiatan yang biasanya kita lakukan setiap imlek, kali ini kita tiadakan. Kegiatan seperti pembagian angpao, pertunjukan barongsai dan perayaan cap go meh,” tutup Halim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Pencanangan Percepatan Tanaman Padi
- Sahroni di Kediri: Aparat, Jangan Sampai Barani Tak Netral di Pilkada!
- Kades Sepawon Kediri: Perbaikan Pipa Saluran Air Dipastikan Cepat Selesai