Pandemi Covid-19 Jadi Beban Hidup, Ketua HIPMI Probolinggo: Abaikan Itu Gengsi

Suasana pelantikan HIPMI secara virtual/RMOLJatim
Suasana pelantikan HIPMI secara virtual/RMOLJatim

Ketua Umum BPC HIPMI, Kabupaten Probolinggo Galih Teguh Wahono mengungkapkan, kalau pandemi Covid-19 sudah menghancurkan sendi kehidupan. Bukan hanya kesehatan dan ekonominya, akan tetapi berimbas kepada kehidupan di perguruan tinggi.


"Terdapat dua aspek yaitu dampak metode pembelajaran jarak jauh dan dampak resesi ekonomi, berimbas banyak mahasiswa terancam putus kuliah," jelasnya seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat pelantikan HIPMI PT, Sabtu (13/2).

Menurutnya, keluarga mahasiswa yang terdampak secara ekonomi, akan meningkatkan angka putus kuliah. Apalagi seiring dengan beratnya biaya hidup.

"Sehingga mereka akan memutuskan anak yang sekolah pendidikan tinggi dibandingkan anak yang sekolah dasar. Tujuannya untuk meringankan biaya hidup. Apabila hal tersebut tidak segera diselesaikan, maka negara bisa dipastikan akan mengalami kerugian besar," paparnya.

Selain itu masih kata Galih, kalau HIPMI PT, harus menjadi pengusaha sukses. Kuncinya adalah, bisa mengendalikan diri, abaikan itu gengsi, fokus pada tujuan, kreatif dan inovatif.

"Serta syukur kalian bisa gabung di HIPMI. Sehingga, menemukan keluarga baru dan gunakan sebaik-baiknya. Karena salah satu mencapai mimpi itu tergantung siapa yang kalian gaulinya," pungkasnya. 

Perlu diketahui, pelantikan HIPMI Perguruan Tinggi ini, dilakukan secara Virtual. BPC HIPMI Melantik HIPMI PT dari Universitas Panca Marga (UPM), Universitas Zainul Hasan (Unzah) dan Universitas Nurul Jadid (Unuja).

Pelantikan itu sendiri dilakukan di Aula KH Hasan Saiful Ridzal di Universitas Zainul Hasan.