Elektabilitas Prabowo Teratas Tetap Sulit Menangi Pilpres 2024, Ini Penyebabnya

Prabowo Subianto/Net
Prabowo Subianto/Net

Meski elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi teratas, namun untuk memenangi Pilpres 2024 akan terasa sulit. Pasalnya, data survei menunjukkan elektabilitas Prabowo mengalami penurunan. 


Demikian analisa Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (26/2). 

Analisa Dedi, meski memuncaki perolehan asumsi suara, data elektabilitas Prabowo cenderung menyusut. 

Meski demikian potensi keterusungan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang masih terbuka lebar. 

"Meskipun memuncaki perolehan asumsi suara, tetap saja presentasenya tidak signifikan. Tetapi dari sisi potensi keterusungan di 2024, peluang Prabowo tetap ada, hanya saja untuk menang, terlalu sulit," kata Dedi. 

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan sulitnya politisi yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan menang Pilpres karena selama ini Prabowo gagal kelola sentimen pemilih pada 2019 silam. 

Salah satunya, tambah Dedi masuknya Prabowo ke dalam koalisi pemerintahan. 

"Terlebih Prabowo gagal mengelola sentimen pemilih 2019, masuknya Prabowo ke koalisi pemerintah sudah terbukti menggerus elektabilitasnya dan Gerindra," demikian Dedi. 

Mengacu pada hasil survei Parameter Politik Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia elektablitas Prabowo Subianto masih berada dalam posisi teratas. Diikuti beberapa nama lain seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.