DPRD Gelar Paripurna Sertijab Bupati-Wabup Banyuwangi 

Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menandatangani BA rapat paripurna Sertijab/ist
Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menandatangani BA rapat paripurna Sertijab/ist

DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda serah terima jabatan (Sertijab) sekaligus pidato perdana Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi baru, Selasa (2/3) malam.


Rapat tersebut dipimpin Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara didampingi Wakil Ketua DPRD, M Ali Mahrus, Michael Edy Hariyanto dan Ruliyono serta dihadiri seluruh anggota dewan lintas fraksi. Acara tersebut dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sertijab dari Pelaksana harian (Plh) Bupati, Mujiono kepada Bupati Banyuwangi baru, Ipuk Fiestiandani yang disaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua DPRD jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak serta Forpimda Banyuwangi di Ruang Rapat Paripurna.

Dengan terlaksananya sertijab tersebut, tongkat kepemimpinan Banyuwangi saat ini telah resmi berganti ke pasangan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan H Sugirah.

Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara menyampaikan ucapan selamat kepada kepada Ipuk Fiestiandani dan H Sugirah yang baru saja dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi pada Jumat (26/2) pekan lalu. 

"Semoga mampu menjalankan amanah dan sukses memimpin Banyuwangi. Menjalankan pembangunan baik di bidang infrastruktur maupun sumber daya manusia dan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ucap Made saat memimpin rapat paripurna. 

Usai sertijab dalam pidato perdana Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan, visi misi dan program kerja kedepan sebagai Bupati Banyuwangi bersama H Sugirah, telah menyiapkan setidaknya 9 prioritas yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Pertama, Bupati Ipuk fokus pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19. Di antaranya melalui program padat karya berbasis desa.

"Yakni melalui optimalisasi penggunaan DD (dana desa), ADD (alokasi dana desa), dan APBD dengan kedekatan mindset serta pelatihan kewirausahaan untuk melahirkan 1.000 pengusaha baru per tahunnya," katanya.

Selanjutnya, peningkatan akses dan kualitas pendidikan untuk mewujudkan SDM unggul. Itu, melalui program peningkatan kualitas dan pemerataan infrastruktur pendidikan dasar, serta seribu beasiswa kuliah bagi anak muda, santri, anak yatim, warga kurang mampu, dan atlet berprestasi setiap tahunnya.

"Ketiga peningkatan akses dan kualitas kesehatan yang berorientasi preventif, di antaranya program peningkatan kualitas perolehan kesehatan bersumberdaya masyarakat, posyandu, polindes, serta peningkatan kesehatan berbasis keluarga," papar Ipuk.

Prioritas selanjutnya yakni penguatan produktivitas pertanian dan perikanan, penguatan sektor UMKM dan pariwisata, percepatan pemerataan infrastruktur dengan memperhatikan daya dukung lingkungan, serta pemantapan ekosistem sosial hingga keagamaan dan kerukunan warga.

"Sesuai dengan visi kami untuk mewujudkan Banyuwangi semakin maju, sejahtera dan berkah. Maka kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama, terus bersinergi, bergotong royong, bahu membahu dalam menggerakkan jalannya roda pembangunan serta mensukseskan misi pemerintah Kabupaten Banyuwangi," tandas Ipuk.

Sementara, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi untuk terus menekan laju angka kemiskinan.

Menurutnya, pandemi Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan baik di seluruh Indonesia, Jawa Timur, maupun Kabupaten/Kota, termasuk Banyuwangi mengalami kenaikan.

Meski angka kemiskinan di Banyuwangi masih jauh dibawah rata-rata Jawa Timur. Khofifah meminta Pemkab Banyuwangi terus melakukan penekanan pada permasalahan tersebut.

"Oleh karena itu, mengintervensi ini supaya bisa kembali seperti 2019, angka kemiskinannya bisa lebih diturunkan. Termasuk angka stunting, serta kematian ibu dan bayi agar terus diturunkan," pungkasnya. 

Selain menekan angka kemiskinan, Gubernur Khofifah juga berharap agar program selingkar Ijen dapat dilaksanakan, guna memacu percepatan ekonomi baru melalui sektor pariwisata sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) RI No. 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur. 

"Saya berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, bagaimana melakukan pra conditioning, menyiapkan tim melakukan telaah dari program strategis nasional terutama yang berkaitan dengan selingkar Ijen," jelas Khofifah.

Alasannya, kata dia, selama ini wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Ijen lebih banyak melalui Kabupaten Banyuwangi.

"Format-format digitalisasi sistem harus terus dikembangkan karena memang trendnya UMKM kita membutuhkan market yang lebih luas, sehingga membutuhkan penjualan secara online yang memang kedepan akan semakin masif," pungkas Khofifah.