Jokowi Bantah Ingin Jadi Presiden Tiga Periode, Rizal Ramli: Omongane Sering Kewolak-walik, Piye Arep Percoyo?

Rizal Ramli/RMOL
Rizal Ramli/RMOL

Presiden Joko Widodo membantah dirinya berniat menjadi presiden tiga periode. Bantahan tersebut muncul seiring wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. 


Tokoh nasional DR. Rizal Ramli tidak percaya dengan bantahan Jokowi. Rizal menganggap ada track record yang terekam di benak publik mengenai setiap omongan Jokowi.

“Soal 3 periode sudah ada bantahan resmi dari Mas Jokowi. Masalahnya adalah track record antara ucapan dengan tindakan yang sering bertolak belakang,” ujar Rizal melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/3).

Teranyar, publik masih merekam ingatan mengenai keinginan Presiden Joko Widodo untuk merevisi UU ITE karena di dalamnya terdapat banyak pasal karet. Namun pernyataan itu menguap begitu saja lantaran revisi UU ITE tidak masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).

Yo ra percaya. Maaf nggih, omongane sering kewolak-walik terus, piye le arep percoyo (ya nggak percaya. Maaf ya, bicaranya sering kebolak-balik terus, bagaimana harus bisa percaya),” sindir Rizal Ramli dalam bahasa Jawa.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu secara satire meminta agar setiap apa yang disampaikan Jokowi dibuat sebuah pernyataan yang ditandatangani di atas materai. Sehingga dengan begitu ada yang bisa dituntut jika diingkari.

“Mungkin harus bikin pernyataan diatas meterei kali ya?” tutupnya.

Jokowi tegas menyatakan bahwa dirinya sebagai presiden yang dipilih langsung oleh rakyat berdasarkan konstitusi, sama sekali tidak ada niat, juga tidak berminat, menjadi presiden tiga periode.

Katanya, UUD Negara Republik Indonesia 1945 telah mengatur masa jabatan presiden paling lama dua periode.

“Mari kita patuhi bersama. Janganlah membuat kegaduhan baru di saat kita tengah fokus pada penanganan pandemi,” demikian pernyataan Jokowi di akun media sosialnya. 


ikuti update rmoljatim di google news