Tim Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England, Kemenpora Didesak Tagih Klarifikasi BWF  

Markus Gideon dan Kevin Sanjaya/Net
Markus Gideon dan Kevin Sanjaya/Net

Pihak Badminton World Federation (BWF), selaku penyelenggara turnamen bulutangkis All England didesak untuk memberikan klarifikasi terkait Tim Indonesia yang dipaksa mundur sebelum pertandingan. 


Desakan ini disampaikan Komisi X DPR RI kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 

"Saya mengimbau Kemenpora untuk meminta klarifikasi terkait dengan kejadian tersebut," kata anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Gerindra Ali Zamroni dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/3). 

Ali mengaku terkejut atas perlakuan diskriminatif yang diterima oleh para atlet bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di ajang All England tersebut. 

Menurutnya, jika karena salah satu penumpang pesawat yang ditumpangi Tim Indonesia dinyatakan positif Covid-19, pihak penyelenggara harusnya sudah mengantisipasi hal tersebut sejak awal sekaligus memberikan alternatif. 

"Saya sebagai anggota Komisi X, cukup terkejut dan prihatin terkait adanya pemulangan secara paksa dari pihak panitia terhadap seluruh atlet kita," tuturnya. 

"Seharusnya panitia memang sudah bisa mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi. Karena konsekuensinya penyelenggaraan di masa pandemi Covid-19 ini kan hal seperti itu," imbuhnya menegaskan.

Atas dasar itu, politikus Partai Gerindra meminta penyelenggara turnamen bulutangkis All England bisa menunda pertandingan tersebut. 

Dengan cara itu dapat mewujudkan rasa keadilan bagi semua yang akan berlaga di All England. 

"Kalau tidak siap menyelenggarakan ya seharusnya ditunda. Banyak olahraga skala internasional ditunda. Jadi dalam hal ini saya melihat panitia kurang cermat, karena memang kita melihat bahwa seharusnya bisa dicarikan solusi," katanya. 

"Menurut saya ini hal yang seharusnya tidak dilakukan. Apalagi atlet kita dari arena sampai hotel tidak diperkenankan naik bus, ini kan suatu yang diluar nalar lah," demikian Ali Zamroni.