Jadi Pemasok Beras Nasional, Bupati Jombang Tolak Rencana Pemerintah Impor Beras

Bupati Jombang, Mundjidah/RMOLJatim
Bupati Jombang, Mundjidah/RMOLJatim

Stok beras masih terbilang sangat cukup untuk kebutuhan masyarakat. Untuk itu, Pemkab Jombang menolak rencana impor beras yang diwacanakan oleh pemerintah pusat.


Menurut Bupati Jombang, Mundjidah, salah satu alasannya menolak rencana impor itu dikarenakan daerahnya merupakan salah satu wilayah pemasok beras nasional. 

"Jadi, tidak perlu adanya beras impor. Hasil pertaniannya sangat berlebih, dan itu sangatlah cukup mencukupi kebutuhan stok beras tersebut," kata Bupati Mundjidah, dikutip RMOLJatim, Kamis (25/3).

Bupati perempuan ini berharap agar wilayah tidak dimasukin oleh beras impor, karena akan berpengaruh pada turunnya harga gabah petani. 

"Karena kalau beras impor masuk, harga gabah petani bisa semakin tertekan," ujar Mundjidah.

Selain menolak adanya impor beras, Pemkab Jombang juga mengembangkan produktifitas petani melalui budidaya pertanian organik.

"Untuk menambah produktifitas petani, di Jombang juga digalakkan pengembangan beras organik," terang Mundjidah.

Tak hanya itu, Pemkab Jombang juga memberikan bantuan subsidi pupuk organik secara merata ke seluruh Kecamatan dan Desa, sebagai dorongan pengembangan produktigiras petani.

"Dengan beras organik, ada nilai tambah yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani," tandas Bupati Mundjidah.

Sekedar diketahui, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menilai kebijakan impor beras 1 juta ton di 2021 tidak bakal menghancurkan harga gabah di tingkat petani.

Menurut Lutfi, langkah ini dilakukan untuk menjaga stok beras nasional dan menstabilkan harga.

Mendag bahkan berjanji siap melepas jabatannya jika keputusannya terbukti salah. Hal itu diungkapkannya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (22/03).