Didukung Masyarakat Surabaya, Hadi Dediyansah Siap Maju Calon Wali Kota di Pilkada 2024

Hadi Dediyansah di acara optimalisasi peran serta keluarga dalam P4GN untuk generasi milenial/RMOLJatim
Hadi Dediyansah di acara optimalisasi peran serta keluarga dalam P4GN untuk generasi milenial/RMOLJatim

Dengan didukung kuat dari berbagai kalangan masyarakat Surabaya, Hadi Dediyansah yang akrab disapa Cak Dedi merupakan sosok yang layak sebagai calon untuk memimpin Surabaya pada Pilkada 2024.


Gagasan ide Cak Dedi dinilai progresif untuk membangun kota Surabaya. Terutama ide hunian bagi warga masyarakat menjadi tempat yang lebih baik bagi semua.

Hal ini terlihat dalam aksi "Koncoe Cak Dedi Ngopi Bareng", relawan menyampaikan aspirasi warga Surabaya kepada Cak Dedi, yang siap menjalin komunikasi politik sebagai calon pemimpin kota. 

Cak Dedi, yang merupakan anggota DPRD Jawa Timur, Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, dan Dewan Pembina Gibran Center DPD Jawa Timur, telah menerima banyak aspirasi melalui kegiatan tersebut.

"Cak Dedi, panggilan akrab bagi Hadi Dediyansah SPD, MHum, adalah sosok asli Arek Surabaya yang memiliki dukungan kuat dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk akademisi, seniman, pengajar, aktivis sosial, pedagang, sopir, dan komunitas lainnya," kata salah satu relawan dikutip Kantor Berita RMOLJatim dalam acara acara optimalisasi peran serta keluarga dalam P4GN untuk generasi milenial, Minggu (31/3).

Sementara Cak Dedi, kontestasi Pilkada Kota Surabaya harus menjadi momentum untuk gagasan dan program yang membangun kota ini terus maju serta menjadi rumah bagi semua elemen masyarakat. 

"Menuju Surabaya yang lebih baik, membangun tanpa diskriminasi, harus melibatkan kolaborasi dari seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Cak Dedi menegaskan pentingnya memperhatikan kebutuhan masyarakat Surabaya, termasuk lansia, dan menekankan perlunya pemimpin yang mampu memberikan pelayanan yang baik serta memahami betul kondisi dan kebutuhan warganya.

Selain itu, Cak Dedi juga menyoroti masalah kebutuhan tempat tinggal di Surabaya. 

Menurutnya, selain memikirkan rumah susun, pemerintah juga harus mempertimbangkan pembangunan apartemen agar standar hidup masyarakat dapat ditingkatkan.

Terkait dengan pariwisata dan cagar budaya Surabaya, Cak Dedi menekankan perlunya memperhatikan ikon dan kelestarian budaya kota ini. 

"Hilangnya Rumah Radio Bung Tomo dan kondisi Jalan Tunjungan perlu dievaluasi, sementara karakter kuliner harus tetap mengangkat khas Surabaya," jelasnya.

Cak Dedi juga memberikan perhatian terhadap industri hiburan di Surabaya, yang dianggapnya penting untuk dikembangkan dengan memberikan stimulus yang tepat. 

"Dengan pengalaman sebagai pengusaha dan anggota legislatif, saya berharap dukungan masyarakat Surabaya dapat mewujudkan konsep kebersamaan dalam memajukan kesejahteraan warganya," pungkasnya.