Bupati Probolinggo Pantau Pelaksanaan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Bupati Probolinggo saat memantau Uji coba pembelajaran tatap muka /RMOL Jatim
Bupati Probolinggo saat memantau Uji coba pembelajaran tatap muka /RMOL Jatim

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, memantau langsung pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka.


Peninjauan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini dilakukan di SDN Kedungdalem 2 Kecamatan Dringu, MTs Negeri 2 Probolinggo di Kecamatan Pajarakan dan SMPN 1 Pajarakan, Selasa (30/3).

Uji coba pembelajaran tatap muka ini dilakukan pada 72 lembaga SD dan 49 lembaga SMP. Sementara untuk lembaga pendidikan dibawah naungan Kemenag Kabupaten Probolinggo, uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan pada 3 lembaga MI, 3 lembaga MTs dan 3 lembaga MA di masing-masing kecamatan, sehingga totalnya se-Kabupaten Probolinggo 216 lembaga. Meskipun demikian, jumlah peserta didik yang masuk hanya 30% dari total satu rombongan belajar (rombel).

Peninjauan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini diawali di SDN Kedungdalem 2 Kecamatan Dringu. Kemudian dilanjutkan di MTs Negeri 2 Probolinggo di Kecamatan Pajarakan dan SMPN 1 Pajarakan.

Seperti yang terlihat di MTs Negeri 2 Probolinggo di Kecamatan Pajarakan dan SMPN 1 Pajarakan. Kehadiran Bupati Tantri dan rombongan disambut oleh Camat Pajarakan Rachmad Hidayanto, Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Pajarakan Dyah Amiyah Lindayani, Kepala Puskesmas Pajarakan dr. Maulida Rachmani serta Kepala Sekolah dan guru.

Kegiatan ini diawali dengan peninjauan secara langsung proses pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan di masing-masing ruang kelas oleh Bupati Tantri dan rombongan. 

Dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri juga berdialog sambil memberikan semangat kepada para peserta didik. Tidak hanya itu, Bupati Tantri juga berkeliling melihat sarana prasarana yang tersedia di sekolah mulai dari sanitasi, tempat cuci tangan hingga toilet. Peninjauan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini diakhiri dengan pemberian motivasi dan semangat kepada seluruh dewan guru.

“Alhamdulillah, hari ini saya sudah meninjau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di 3 lembaga sekolah. Secara keseluruhan semua sudah berjalan dengan baik,” kata Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dari hasil peninjauan yang sudah dilakukan tersebut, jelas Bupati Tantri, sekolah sangat semangat menyambut uji coba pembelajaran tatap muka. Demikian pula para siswa yang mendapatkan giliran masuk hari ini semua menyampaikan bahwa mereka semangat dan merindukan sekolah. 

“Karena memang 30 persen siswa yang diizinkan untuk masuk dan menjadi tugas sekolah untuk mengatur mana yang harus masuk dan mana yang untuk sementara melakukan pembelajaran online di rumah, begitu seterusnya,” jelasnya.

Menurut Bupati Tantri, seperti sebelum-sebelumnya evaluasi terhadap uji coba pembelajaran tatap muka ini dilakukan setiap hari, per hari dan per minggu. 

“Tentu dari hasil evaluasi kemarin pada hari pertama uji coba, kita evaluasi hampir semuanya berjalan dengan baik dan patuh pada apa yang menjadi ketentuan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Kemudian kita tunggu evaluasi hari ini dan mingguan yang akan kita lakukan diakhir minggu besok,” terangnya.

Bupati Tantri mengharapkan uji coba pembelajaran tatap muka ini menjadi sarana pembelajaran sekaligus pembiasaan pada kenormalan baru di lembaga sekolah, tidak hanya sekedar kemudian kepala sekolah, guru, antar guru, guru dengan murid dan semua murid, tidak hanya patuh pada protokol kesehatan, tetapi juga lembaga sekolah bisa menjadi role model dan agen of change di lingkungan masyarakat yang lebih luas.

“Bagaimana menyikapi, cara bersikap dan bertindak di era pandemi Covid-19. Tentu tidak hanya sekedar protokol kesehatan, tetapi juga pola hidup bersih dan keterbukaan antar person per person serta bagaimana latar belakang murid," kata Bupati Tantri.

"Harus ada keterbukaan informasi apakah murid ini dari luar kota, menjenguk orang sakit dan lain sebagainya. Sehingga tidak kemudian kita berkutat pada narasi pertentangan di tengah-tengah masyarakat terkait penanganan Covid-19,” tandasnya.