Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, ZA (25) perempuan terduga teroris setidaknya enam kali mengeluarkan tembakan dengan pistol air softgun ke arah petugas Pelayanan Markas (Yanma) yang berjaga.
- Soal Penyusup di Kampanye Akbar, CIIA: Tidak Ada, yang Ada Hanya Teroris Jadi-jadian
- Ketua GP Ansor Kabupaten Madiun Dukung Kapolri Waspadai Bangkitnya Teroris
- Densus 88 Tangkap 59 Terduga Teroris, Diduga Ingin Gagalkan Pemilu 2024
"Melakukan penembakan sebanyak 6 kali. Dua kali tembakan kepada anggota yang ada di dalam pos, dua kali yang ada di luar dan menembak lagi kepada anggota yang di belakangnya," kata Kapolri usai penyerangan seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (31/3).
Dari informasi yang diperoleh redaksi, Kamis (1/4), ZA menggunakan pistol airsoftgun BB Bullet call 4,5mm, diduga kuat dalam pistol tersebut ZA mengisinya dengan peluru gotri.
Sebelumnya, pada Rabu (31/3) ZA sekira pukul 16.30 sore hendak memasuki gedung Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. ZA masuk melalui pintu 3 Gedung Utama Mabes Polri, dengan alasan ingin menyerahkan surat ke Setum (Sekretariat Umum) Polri.
Namun, sesampainya di dalam pelaku tidak menuju ke Setum Polri, malah bergerak ke penjagaan utama Mabes Polri, salah satu petugas jaga sempat menanyakan kepentingan ZA. Oleh pelaku ia kembali mengatakan ingin menyerahkan surat ke Setum Polri.
Oleh petugas sempat ditunjukan letak Setum Polri, namun ZA tidak mengarah kesana melainkan kembali lagi ke pos penjagaan utama di gerbang depan dekat dengan Rupatama (Ruang Rapat Utama) dan menembakan ke arah penjagaan petugas jaga. Polisi kemudian melakukan penembakan untuk melumpuhkan pelaku kemudian pelaku meninggal dunia di tempat. Selanjutnya dilakukan olah TKP oleh Pusinafis Mabes Polri.
- Soal Penyusup di Kampanye Akbar, CIIA: Tidak Ada, yang Ada Hanya Teroris Jadi-jadian
- Ketua GP Ansor Kabupaten Madiun Dukung Kapolri Waspadai Bangkitnya Teroris
- Densus 88 Tangkap 59 Terduga Teroris, Diduga Ingin Gagalkan Pemilu 2024