Teroris dipastikan tidak akan menyusup pada barisan kampanye akbar dua pasangan calon presiden-wakil presiden 01 dan 02 yang bakal menggelar kampanye akbar di Jakarta, pada 10 Februari, secara bersamaan.
- Ketua GP Ansor Kabupaten Madiun Dukung Kapolri Waspadai Bangkitnya Teroris
- Densus 88 Tangkap 59 Terduga Teroris, Diduga Ingin Gagalkan Pemilu 2024
- Dewan Pers: Hindari Penyematan Label Teroris untuk Hamas
Hal itu ditegaskan oleh pengamat intelijen dan terorisme dari CIIA, Harits Abu Ulya. Menurut dia, di Indonesia sudah tidak ada lagi teroris, yang ada hanyalah teroris jadi-jadian.
“Sudah bukan zamannya bahas teroris. Tidak ada. Yang ada hanyalah orang yang diduga teroris,” tegas Harits kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/1).
Menurut dia, saat ini tidak ada keuntungan menggunakan teroris atau kekerasan untuk mengangkat dukungan. Yang terjadi saat ini, sambung Harits, justru kampanye yang mengedepankan soft approach.
“Apa untungnya pakai kekerasan? Malah ngerusak konstelasi dan membuat respek masyarakat terhadap Paslon jadi turun,” pungkasnya.
- Maju di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Merasa Nyaman Berpasangan Emil Dardak
- Ketua Demokrat Banyuwangi Jajaki Koalisi Pinang Posisi Cawabup dari PKB
- Minimarket Vs Warung Kelontong Madura, Kekhawatiran yang Berlebihan!