Kuota pupuk bersubsidi di Ngawi, Jawa Timur memasuki musim tanam kedua tahun 2021 ini dipastikan turun dari tahun sebelumnya. Hal tersebut terungkap dalam pernyataan yang disampaikan Eka Sri Rahayu Kabid Sarpras Tanaman Pangan Dinas Pertanian Ngawi.
- Hindari Pikap yang Belok Mendadak, Truk di Banyuwangi Tabrak Pagar dan Tewaskan Bapak Anak
- Kapolres Ngawi Akui Ada Satu Anggotanya Dipecat Tahun Ini
- Tekan Angka Pengangguran dan Jalin Kerjasama, Bupati Bondowoso Monitor PT Epson di Batam
Menurut Eka, secara umum kuota pupuk bersubsidi yang dikucurkan ke wilayah Ngawi turun 40 persen. Disebutkan, untuk Urea dari 41.463 ton turun menjadi 31.847 ton, SP 36 dari 4.876 ton malah tahun ini dipastikan kosong karena tidak dialokasikan. Sedangkan ZA sebelumnya direalisasikan 15.919 ton kini hanya mendapatkan 10.550 ton. Jenis pupuk NPK dari 32.912 ton turun drastis 21.912 ton.
"Secara nasional kuota pupuk bersubsidi turun 40 persen. Selain itu proses untuk mendapatkan pupuk bersubsidi juga ribet," terang Eka Sri Rahayu, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis, (8/4)
Eka menjelaskan, ribetnya menebus pupuk bersubsidi akibat kuotanya terbatas berbeda dari tahun sebelumnya. Bahkan, untuk mendapatkan pupuk sesuai rujukanya harus memakai kartu tani karena lebih flexibel. Namun pada kenyataanya di Ngawi masih dilakukan secara manual dengan memakai identitas diri seperti KTP.
"Kalau di Ngawi terpaksa masih manual namun untuk mendapatkan pupuk bersubsidi di lakukan verifikasi. Artinya apakah kebutuhan pupuk oleh petani sudah masuk RDKK atau belum," tandasnya.
- Surabaya Raih Predikat Kelurahan Terbaik di Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat se-Jatim
- Jelang Kemarau, RJIT Mampu Atasi Perairan Pada Musim Kemarau
- World Humanitarian Day 2021, LPBI NU Beri Penghargaan Relawan Covid-19