Isu reshuffle kabinet kembali menguat setelah Rapat Paripurna DPR menyetujui usulan pemerintah terkait penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek. Bahkan, DPR juga menyetujui adanya pembentukan Kementerian Investasi.
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Mendikbudristek Nadiem Makarim Penuhi Undangan KPK Hari Ini
- Wawali Surabaya Armuji Apresiasi Guru Seni Tari SMKN 12
Terkait dengan peleburan itu, diperkirakan akan terjadi perombakan di pos Kemendikbud.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengamati pososo Mendikbud Nadiem Makarim masuk daftar menteri yang bakal direshuffle. Sebab banyak kebijakannya yang tidak jelas dan kontroversial.
"Nadiem memang hebat di Gojek, tapi dianggap gagal dalam memimpin kementerian. Tak ada hal yang monumetal dilakukan Nadiem sebagai Mendikbud," kata Ujang dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/4).
Pengamat dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu justru merasa heran jika Nadiem tidak jadi direshuffle, sebagaimana dalam reshuffle sebelumnya, dia lolos.
"Dari reshuffle yang lalu (jilid I) saya sudah pernah katakan, Mendikbud layak untuk direshuffle. Justru saya bingung ketika Nadiem tak kena reshuffle," ucap Ujang, yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).
Mantan Jurubicara Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi sebelumnya menyebutkan, satu generasi berantakan dan rusak di tangan Nadiem. Hal itu lantaran tidak ada terobosan kebijakan dan kerap kontroversial.
Adhie menemui sejumlah anak yang tidak sekolah seperti di kota besar lantaran tidak adanya sarana yang memadai untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19.
"Akhirnya anak-anak main selama setahun, tidak sekolah. Ini satu generasi berantakan," kata Adhie beberapa waktu lalu.
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Apakah Jokowi Berani 'Buang' Semua Menteri Asal PDIP dan Nasdem?
- Bertemu Jokowi di Istana, Surya Paloh Tak Bahas Reshuffle