Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Seluruh Indonesia (Dema PTKIN Se-Indonesia) meminta agar Mendikbud Nadiem Makarim dicopot dari jabatannya. Hal ini mnyusul polemik Kamus Sejarah Indonesia telah diklarifikasi Kemendikbud.
- Konflik PKB dan NU Kian Tebal
- LaNyalla Ajak NU Perjuangkan Kembali ke UUD 1945 Asli
- NU dan Dramaturgi Kiai Marzuki Mustamar
"Kami protes keras karena KH Hasyim Asyari tidak tertulis. Ada yang aneh dengan Kemendikbud hari ini karena kerap kali menuai kontroversi seputar pendidikan," kata Koordinator Pusat Dewan Eksekutif Mahasiswa, Onky Fachrur Rozie dalam keterangan tertulisnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/4).
Protes keras juga disampaikan Sekretaris Pusat Dema PTKIN Se-Indonesia, Ahmad Rifaldi. Dia menyayangkan tindakan Kemendikbud yang dianggap tidak mengakui KH Hasyim sebagai pahlawan nasional.
“Ini sungguh melukai hati kami dan kami semua kecewa kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Harusnya Kemendikbud menghargai jasa para pahlawan bangsa," ujarnya.
Dema PTKIN Se-Indonesia menganggap, Kemendikbud di bawah kepemimpinan Nadiem sering membuat polemik dan kegaduhan terkait pendidikan. Oleh karenanya, mereka berharap agar mantan bos Gojek tersebut dicopot dari jabatannya di Kabinet Indonesia Maju.
- Arum Sabil Protes Menteri Nadiem Soal Pramuka Ekskul Tak Wajib: Pelemahan Pendidikan Karakter
- Arum Sabil Desak Menteri Nadiem Cabut Kebijakan Tak Wajibkan Ekskul Pramuka
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12