Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya tewas di ditembak pada Minggu malam (25/4). Hal ini membuat duka mendalam bagi aktivis kemanusian Natalius Pigai.
- Mantan Anggota Komnas HAM: Prabowo Bukan Pelanggar HAM
- Ramai Membully dan Membunuh Polisi di Tengah Polisi Profesional, Emansipatoris, dan Humanis
- Aktivis HAM Soroti Vonis Mati Ferdy Sambo, Natalius Pigai: Seharusnya Dihukum Maksimal
"Saya pribadi ucapkan bela sungkawa kepada siapa pun manusia yang meninggal dunia, termasuk Kabinda Papua," ujar Natalius Pigai melansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/4).
Mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ini mengatakan, kejadian ini patut ditangani secara serius oleh pemerintah.
Pasalnya, dia menilai ditembaknya Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya bukan tanpa sebab. Ada beberapa hal yang menurut Natalius Pigai harus dievaluasi oleh Presiden Joko Widodo.
"Kepala BIN Papua mati ditembak TPN OPM. Presiden Jokowi harus dengar suara nurani rakyat Papua. Masa depan Papua semakin tidak tentu," tuturnya.
"Meniadakan Otsus (bekukan), meniadakan niat pemekaran (akan lebih bahaya). operasi militer dihentikan. Buka kran dialog dan perdamaian di Papua," tutup Natalius Pigai.
Kabinda Papua, Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, tewas ditembak oleh KKB Papua di Beoga, Minggu siang, sekitar puku 15.50 WIT. Ketika disergap, Brigjen Danny sedang dalam perjalanan untuk meninjau lokasi pembakaran yang dilakukan KKB.
- Tukang Ojek di Papua asal Jember Tewas Diduga Dirampok KKB, Jenazah Dipulangkan Besok
- Mantan Anggota Komnas HAM: Prabowo Bukan Pelanggar HAM
- Ramai Membully dan Membunuh Polisi di Tengah Polisi Profesional, Emansipatoris, dan Humanis