Ganjar Bisa Seperti Jokowi, Dimenangkan Saat Mega Menetapkan Capres

Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo/Net
Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo/Net

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap diperhitungkan menjadi calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.


Menurut pengamat politik Wempy Hadir, meski Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI Bambang Wuryanto berbeda sikap politik dengan Ganjar, saat Megawati menetapkan pilihan politiknya pada ganjar peta politik akan berubah.

Wempy menyebutkan contoh saat Joko Widodo saat maju di Pilgub DKI dan Pilpres, awalnya kader PDIP tidak mendukung.

Saat itu, kata Wempy, kader PDIP langsung bekerja memenangkan Jokowi saat Megawati melabuhkan politiknya ke mantan Waliota Solo dua periode itu.

"Sebagai kader partai, Mas Pacul (Bambang Wuryanto) tentu akan menunggu arahan dari ketum mereka. Apalagi PDI Perjuangan sangat kental dengan sikap tegak lurus. Namun ketika Bu Mega menetapkan misalnya Mas Ganjar menjadi Capres atau Cawapres 2024, maka semua kader pasti akan tegak lurus," kata Wempy dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/5).

Wempy berbeda pandangan kalau Ganjar disebutkan melakukan pencitraan politik. Wempy meyakini Ganjar moncer elektabilitasnya karena kerja politiknya sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah.

"Dia (Ganjar) mampu mengkapitalisasi posisinya agar mendapatkan dampak yang luas, bukan saja soal menaikan posisi populatitas dan elektabilitasnya," demikian kata Wempy.

Ketua DPP PDIP bidang pemenangan pemilu Bambang Wuryanto mengatakan bahwa moncernya elektabilitas Ganjar karena pencitraan politik.

Kata Bambang, apa yang dilakukan Ganjar belum seizin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.