Pemkab Mojokerto Siap Fasilitasi Mahasiswa IKHAC yang Tewas Terseret Ombak Pantai Bengkung Malang

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati/ist
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati/ist

Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto prihatin terkait musibah yang menimpa mahasiswa Institut KH Abdul Chalim Pacet di Pantai Batu Bengkung, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. 


Tiga mahasiswa Institut KH Abdul Chalim yang menjadi korban adalah Maulana Muhammad Al Faridzi (30) tahun, warga Desa Petonggan, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri dan Fikri (19) warga Sumatra Barat yang hingga sekarang jasadnya belum ditemukan. Sedangkan, mahasiswi bernama Azizah (21) asal Nusa Tenggara Barat ditemukan dalam kondisi meninggal. 

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan duka yang mendalam bagi keluarga korban terkait musibah yang menimpa mahasiswa Institut KH Abdul Chalim. Pihaknya memastikan Pemerintah Daerah bakal memfasilitasi keluarga korban. 

"Kami akan memfasilitasi apapun yang dibutuhkan dari Kabupaten Mojokerto kami akan menyiapkan seperti mobilitas keluarga korban dan lainnya," ungkapnya Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (27/5). 

"Meski semua (korban) bukan warga Kabupaten Mojokerto, namun semua mahasiswa tersebut saat ini kuliah di wilayah Kabupaten Mojokerto," terangnya.

IKHAC merupakan sekolah tinggi agama Islam yang didirikan Yayasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang diasuh KH Asep Syaifuddin Chalim yang juga ayah wabup Mojokerto Gus Barra. 

Informasi yang diperoleh ada delapan orang mahasiswa IKHAC terdiri dari empat wanita dan empat laki-laki yang berwisata di pantai Malang. 

Setelah tiba di pantai setempat, enam orang melakukan foto selfi di bukit karang pantai setempat. Setelah berfoto, tiga orang menyeberang kembali ke tenda di tepi pantai dan tiga orang bertahan. 

Saat ketiga orang terakhir kembali ke tenda, mereka terhempas ombak saat menyeberang dari bukit karang ke tepi pantai.