Berkeliaran di Pasar Semampir, Warga Madura Dilakukan Swab Oleh Satgas Covid-19

Satgas saat melakukan rapit antigen pada warga Madura di Pasar Semampir /RMOLJatim
Satgas saat melakukan rapit antigen pada warga Madura di Pasar Semampir /RMOLJatim

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo melalui Tim Satgas Keamanan dan Penegakan Hukum (Gakum) melaksanakan operasi yustisi dengan rapid tes antigen di lokasi pelabuhan, pasar, fasilitas umum (fasum) dan tempat wisata.


Apabila hasilnya positif maka akan diisolasi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo.

Operasi yustisi dengan tes antigen ini dilaksanakan di Pelabuhan Mayangan Probolinggo, Pantai Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan dan Pasar Maron Kecamatan Maron.

Operasi yustisi di Pantai Desa Kalibuntu dipimpin oleh Koordinator Keamanan dan Gakum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto didampingi Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, Forkopimka Kraksaan serta Kepala Puskesmas Kraksaan Nuryakub bersama segenap jajarannya.

Sejak pukul 07.00 WIB, tim sudah berada di Pantai Desa Kalibuntu. Setelah hampir 1 jam, tim bergeser ke Pasar Kalibuntu, TPI Desa Kalibuntu dan berakhir di Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan.

“Sasaran operasi yustisi dengan tes antigen ini adalah Pelabuhan Mayangan Probolinggo bekerja sama dengan Satga Covid-19 Kota Probolinggo, Pasar Maron yang menjadi titik solusi yang memang harus diperhatikan karena sering terjadi pelanggaran, terutama masker serta Pantai Desa Kalibuntu,” kata Koordinator Keamanan dan Gakum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (12/6).

Ugas menjelaskan, pihaknya berada di Pantai Kalibuntu sejak pukul 07.00 WIB bersama tim gabungan dengan jajaran samping. Ternyata di Pantai Kalibuntu ini sudah 1 tahun lebih tidak ada operasi seperti pengiriman sapi ke Madura. 

“Meskipun kadang-kadang masih ada hanya 1-2 kali, tetapi Pak Camat meyakinkan bahwa disitu ada orang yang memantau terus sehingga sudah ada kesepakatan dengan pihak Puskesmas Kraksaan dan Dinas Kesehatan apabila sewaktu-waktu ada masyarakat Pulau Madura menyeberang melalui Pelabuhan Kalibuntu akan segera dihubungi dan langsung di tes antigen dan PCR,” jelasnya.

Saat berada di Pasar Semampir, tim menjumpai 13 orang warga dari Pamekasan, Madura yang tidak bermasker sedang berbelanja untuk keperluan anaknya yang akan mondok di wilayah Kecamatan Kraksaan. Isak tangispun terdengar tatkala mereka menunggu giliran untuk dilakukan tes antigen dan swab PCR oleh petugas Puskesmas Kraksaan.

“Kita tidak menyangka di Pasar Semampir ini menemukan warga Pamekasan, Madura yang jumlahnya 13 orang. Kebetulan mereka baru datang mau mondok di salah satu pondok di Kraksaan. Kebetulan juga mereka tidak bermasker sehingga kita lakukan tes antigen sekaliagus PCR karena khawatir kalau sudah dari Pulau Madura. Semoga hasiilnya betul-betul negatif dan tidak mengkhawatirkan masyarakat Kabupaten Probolinggo,” terangnya.

Jika nanti hasilnya positif terang Ugas, maka akan langsung diisolasi di tempat yang sudah disiapkan dan betul-betul steril, sehingga isolasi ini juga untuk menyehatkan. Perlakuan yang sama juga akan diberikan apabila orang tua dari mereka positif. Nantinya akan dikomunikasikan dengan Satgas Covid-19 Pamekasan jika ada warganya yang sedang diisolasi.

“Kebetulan mereka melalui jalur resmi di jembatan Suramadu. Meskipun ada pengecekan, mereka tetap lolos karena membawa surat keterangan. Akan tetapi di posisi Pasar Semampir mereka tidak memakai masker. Kebetulan juga kita memang agak focus kepada warga Madura, sehingga betul-betul disiapkan tes antigen,” tegasnya.

Sementara Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengungkapkan bahwa untuk warga Madura, selain instruksi dari puat karena di Madura waktu yang 5 postif itu ditemukan salah satu varian baru dari Inggris.

“Dengan demikian, setiap kali kita menemukan warga Madura yang suspect akan di tes antigen ataupun swab PCR. Apabila hasilnya positif, maka kita akan melakukan genome sequencing. Dengan genome sequencing ini mereka akan dideteksi apakah varian virusnya itu benar yang lokal di Indonesia atau varian baru,” ungkapnya.