Dampak PPKM Darurat, Sejumlah Masjid di Kota Kediri Tak Selenggarakan Sholat Idul Adha

Suasana Masjid Agung Kota Kediri
Suasana Masjid Agung Kota Kediri

Di tengah kebijakan PPKM darurat, sejumlah masjid di Kota Kediri tidak melaksanakan sholat Idul Adha berjamaah.


Di tengah kebijakan PPKM darurat, sejumlah masjid di Kota Kediri tidak melaksanakan sholat Idul Adha berjamaah

Hal tersebut sejalan dengan adanya Surat Edaran Walikota Kediri tentang pembatasan kegiatan masyarakat ditempat ibadah dan pelaksanaan malam takbiran, shalat Idul Adha dan Qurban tahun 1442 Hijriah/2021 di Kota Kediri.

Seperti di Masjid Agung di Kelurahan Kampung Dalem, Kota Kediri, pelaksanaan sholat Idul Adha berjamaah ditiadakan.

Basyarudin, sekretaris takmir masjid Agung Kota Kediri membenarkan, bahwa Masjid Agung Kota Kediri, tidak menyelenggarakan Sholat Idul Adha. 

"Benar, di masjid Agung untuk Idul Adha tahun 1442 H atau 2021 ini tidak menyelenggarakan sholat Idul Adha berjamaah sesuai arahan dari Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar," kata Basyarudin kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (20/7) 

Basyarudin juga mengatakan, bahwa takmir masjid telah mensosialisasikan kepada para jamaah terkait kebijakan yang diterapkan di Masjid Agung tersebut terkait pelaksanaan Idul Adha 1442 H di tengah situasi pandemi Covid-19 dan kebijakan PPKM Darurat.

"Sudah kami sosialisasikan kepada para jamaah, salah satunya melalui Whatsapp grup jamaah pengajian Masjid Agung Kota Kediri," imbuhnya.

Sedangkan untuk penyembelihan, akan dilaksanakan pada Rabu malam, (21/7) dengan petugas yang terbatas untuk mengantisipasi kerumunan. 

"Kurang lebih sekitar 25 orang yang nanti akan membantu proses penyembelihan 3 ekor sapi dan 5 ekor kambing yang rencananya akan mulai kami sembelih ba'da shalat Isya' sampai selesai" ujar Basyarudin. 

"Untuk pembagian daging kurban ini akan diantar ke masing-masing penerima melalui RT setempat, sambungnya. 

Hal yang sama juga berlaku di Masjid Baitul Muttaqien Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Winarko, takmir masjid mengatakan, bahwa pihaknya tidak menyelenggarakan sholat Idul Adha berjamaah untuk umum. 

“Sholat Ied kami lakukan untuk kalangan takmir masjid sendiri, itupun dengan jumlah dan waktu yang sangat terbatas, kurang lebih sekitar 15 menit sudah selesai,” ungkapnya. 

Sementara untuk kegiatan penyembelihan pihaknya percayakan kepada jagal profesional yang sengaja didatangkan untuk melakukan pemotongan. 

“Jadi tidak ada masyarakat yang ikut motong sehingga bisa meminimalisir kerumuman,” imbuhnya.

Sedangkan untuk pembagian daging, sama seperti Masjid Agung, daging diantarkan langsung ke tempat-tempat warga melalui koordinator di masing-masing wilayah RT. 

“Sekitar 2-3 orang dari masing-masing RT yang akan membagikan langsung ke rumah-rumah warga,” pungkasnya.