Sosialisasi Kegiatan Pengeboran Sumur KSE Pertamina Beru Sarirejo Lamongan Dihadiri Semua Pihak

Sosialisasi kegiatan pengeboran sumur KSE Pertamina di Balai Desa Canggah, Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan/RMOLJatim
Sosialisasi kegiatan pengeboran sumur KSE Pertamina di Balai Desa Canggah, Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan/RMOLJatim

Senior Officer External Relations Pertamina Zona 11, Achmad Setiadi bersama Muspika mengadakan Sosialisasi Kegiatan Pengeboran Sumur KSE 001 Kasuari Emas di Balai Desa Canggah, Beru, Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Selasa (27/7).


Achmad Setiadi mengatakan, rencana mobilisasi alat berat akan dilakukan pada tanggal 29 sampai 30 Juli 2021 dan memakan waktu selama 15 hari. Alat - alat berat itu nantinya digunakan untuk persiapan kegiatan pengeboran minyak Pertamina di Desa Beru, Kabupaten Lamongan. 

"Untuk mobilisasi alat berat akan dilakukan selama 15 hari sampai dengan pertengahan minggu kedua bulan Agustus, setelah itu kita sudah siap untuk kegiatan pajak dan pengeboran," kata Achmad Setiadi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Pada saat mobilisasi alat berat pihaknya akan bekerjasama dengan muspika dan perangkat desa Beru. Itu bertujuan agar pada saat  lalu lintas alat berat berjalan lancar tanpa gangguan.

Alat-alat berat itu nantinya dilakukan pada malam hari menuju ke titik kilang Pertamina untuk mencegah adanya debu yang dapat mengganggu perjalanan warga Beru. 

Sedangkan tim tenaga ahli akan didatangkan dari luar daerah. Menurutnya, tim tenaga ahli sebelum tiba dilokasi proyek akan dikarantina dulu selama 2 minggu. Untuk karantina pihaknya sudah menyiapkan 2 tempat di Gresik Jatim yakni, Hotel Persona dan Hotel Horizon

"Sebelum masuk ke lokasi pekerja akan dikarantina selama dua minggu, dan akan dicek lagi, rapid test dan antigen, setelah itu baru boleh bekerja," katanya.

Tak hanya itu, pihaknya mengklaim tidak melibatkan tenaga pekerja asing. 

"Sejauh tidak ada tenaga asing. Technologi pengeboran seperti sekarang dari indonesia atau lokal sudah cukup menguasai jadi tidak ada tenaga asing," tambahnya.

Di sisi lain, Project Manager PT Laser Jaya Sakti (LJS) Abdul Muid mengatakan, pihaknya pada proyek Pertamina Beru mempunyai fungsi sebagai support pelaksana di bagian kontruksi. Menurutnya, pengerjaan di bagian kontruksi telah mencapai angka seratus persen.

"Fungsi LJS disini adalah supporter, kami pelaksana di konstruksinya sudah hampir seratus persen," kata Abdul Muid

Pihak PT LJS juga telah mengantongi berbagai keluhan warga Beru. Salah satunya keluhan atas ganti untung lahan milik warga yang terkena dampak pelebaran jalur akses pertamina. Untuk itu, pihaknya telah menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lamongan untuk membantu dan mengklarifikasi tuntutan warga Beru.

"Kami membantu warga untuk mengklarifikasinya ke BPN dan dibantu oleh tim BPN," katanya

Salah satu warga Beru, Iswahyudi, mengatakan, adanya sosialaisasi kali ini mendukung penuh proyek Pertamina. Sebab, menurutnya proyek pertamina tersebut pada nantinya untuk kesejahteraan masyarakat desa Beru.

"Sosialisasi ini sangat bagus sekali. Yang terpenting lagi kesejahteraannya, dan kesejahteraan itu harus jelas keberadaanya dan MoUnya," ujarnya.

Ia pun mengklaim telah menerima keluhan beberapa warga yang menuntut ganti rugi lahan terdampak pelebaran jalur akses Pertamina. Tak hanya itu, pihaknya sempat menyampaikan dihadapan muspika dan semua yang hadir pada saat sosialisasi bahwa lebar jalur sebelumnya mempunyai lebar sekitar 5 meter dan setelah adanya proyek jalan itu melebar menjadi 13 meter.

"Ini tidak ada sosialisasi lain kecuali adanya pembuktian," tambahnya

Ia berharap, pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya bagi warga terdampak pelebaran jalur Pertamina. Sebab, dari jalur itu menghubungkan 3 Desa, Simbatan, Canggah, Beru yang kini melebar menjadi 13 meter.

"2 meter menjadi 13 meter bisa habis lahan warga," pungkasnya.[munadi]