Elektabilitas Rendah, Puan Harus Bisa Hilangkan Bayang-bayang Megawati

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani/Net
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani/Net

Pemasangan baliho secara massif Puan Maharani tidak begitu efektif untuk menggenjot elektoralnya di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.


Menurut Direktur Eksekutif Periskop Data Muhamad Yusuf Kosim, dari berbagai hasil survei akselerasi suara Puan Maharani sangat rendah. Karena itu politisi yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan harus lebih kerja keras lagi untuk merebut simpati publik.

Catatan penting pria yang karib disapa Yuko ini, elektabilitas Puan rendah karena selama ini sangat identik dengan sosok ibunya Megawati Soekarnoputri. Pada saat bersamaan sebagian besar dari publik tidak begitu menyukai sosok Ketua Umum PDIP itu.

"Puan harus bekerja keras untuk mendapat simpati publik. Melekatnya Puan terhadap Megawati, sementara sebagian publik kurang sreg dengan Megawati," demikian analisa Yuko melansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/8).

Bacaan politik Yuko, Puan Maharani berpotensi jadi kuda hitam di Pilpres 2024 jika dirinya berhasil melepaskan diri dari bayang-bayang Megawati.

Salah satu caranya memastikan konsolidasi PDIP menjemput kemenangan dengan perolehan suara tinggi dan Puan berhasil menjadi simbl kemenangan partai berlambang banteng itu.

"Puan harus menghilangkan bayang-bayang Megawati. Perlu kerja keras untuk membebaskan dirinya dari bayang-bayang orang tuanya. Puan akan jadi kuda hitam kalau suara PDIP melambung tinggi," demikian saran Yuko.

Mengacu pada survei terbaru Indostrategic tingkat pengetahuan pada sosok Puan Maharani menyentuh angka 60,8 persen. Mantan Menteri PMK era Jokowi periode pertama itu berada diurutan ke enam di bawah Prabowo, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ridwan Kamil.

Meski 60 persen publik tahu, tetapi tingkat kesukaan pada Puan masih rendah hanya 36 persen.