Pemasangan baliho para politisi yang ramai dilakukan di penjuru negeri merupakan hal yang mubazir. Sebab pemasangan itu tidak lantas membuat perut rakyat, yang sedang terhimpit masalah kesehatan dan keuangan, terisi.
- KPK Harusnya Garap Dulu Herman Hery Sebagai Penerima Kuota Terbesar Bansos
- Cak Imin Potensial Dikudeta Tangan-tangan Kekuasaan Usai Bergabung Koalisi Perubahan
- Pendaftaran Ditutup, Berikut Rincian Jumlah Bacaleg Masuk KPU Bondowoso
"Rakyat kan selama ini ingin bantuan secara konkret. Apakah baliho senyuman sapa politisi menyelesaikan masalah perut rakyat," tanya Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago seperti diberitakan Kantor Berita Jakarta, Minggu (8/8).
Menurutnya, di saat rakyat sedang kesusahan dan membutuhkan bantuan secara nyata seperti sekarang, pesan-pesa yang ada di dalam baliho tidak akan dipedulikan.
Sebaliknya, rakyat justru merasa jenuh dan risih dengan apa yang ditampilkan para politisi tesebut karena kemunculannya tidak tepat.
"Jangan-jangan masyarakat menjadi makin jenuh dan resisten dengan baliho politisi yang dipasang pada masa waktu yang kurang tepat," kata Pangi.
Dari segi waktu, Pangi juga merasa kurang pas karena Pilpres 2024 masih cukup lama.
"Pilpres masih jauh, masih cukup waktu untuk menyapa masyarakat via baliho dan menyalami masyarakat," demikian Pangi.
- Cegah Korupsi, KPK Inisiasi Bangun Desa Antikorupsi
- Permintaan Maaf Mendag, Said Didu: Tanda Pemerintah Sudah di Tangan Cukong
- Ganjar Minta Kader PDIP Gerak Lebih Cepat