Kadin Bantu Oksigen, Gubernur Khofifah: Bantuan Oksigen Mampu Support Layanan Isoter di Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa/dok hms
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa/dok hms

Berbagai elemen strategis terus memberikan dukungan kepada Satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19. Dukungan ini antara lain diberikan berupa support percepatan pelaksanaan vaksinasi, hingga supply kebutuhan oksigen yang saat ini menjadi kebutuhan penting bagi yang terkonfirmasi positif Covid. 


Hari ini, Jumat (13/8), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyerahkan bantuan kepada Pemprov Jatim berupa 41 ton Oksigen Cair, 500 tabung oksigen 6 m3 dan 200 regulator. 

Bantuan yang diserahkan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Joseph Pangalila yang mewakili Ketum Kadin Indonesia tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya. 

Tampak dua truk tangki besar mengangkut isotank berisi oksigen cair dan satu kontainer mengangkut tabung oksigen dan regulator. 

Seusai menerima bantuan, Gubernur Khofifah mengapresiasi atas bantuan oksigen cair beserta tabung oksigen dan regulator dari Kadin Indonesia dalam rangka gotong royong menangani Covid-19 di Jatim. Menurutnya, pemberian bantuan ini sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk memaksimalkan kebutuhan oksigen bagi masyarakat yang berada di layanan isolasi terpusat (isoter). 

“Terima kasih kepada kepada Kadin Indonesia atas supportnya yang luar biasa dalam memberikan bantuan oksigen kepada Masyarakat  Jawa Timur melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Saat ini oksigen dan silinder oksigen menjadi hal yang penting dalam penanganan Covid-19,” ungkapnya. 

Khofifah menjelaskan, salah satu fokus Pemprov Jatim saat ini adalah bagi pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) diharapkan dapat dievakuasi ke isolasi terpusat (isoter). Sebab dikhawatirkan jika pasien terkonfirmasi Covid-19 melakukan isoman tidak tersupply kebutuhan layanan kesehatannya. Utamanya, terkait kebutuhan oksigen dan layanan medik lainnya. 

“Layanan isoter ini tidak boleh kekurangan oksigen. Karenanya bantuan ini sangat penting bagi supply terhadap layanan isoter di Jatim,” ujarnya. 

Untuk itu, lanjut Khofifah, keberadaaan layanan isoter diharapkan dapat memenuhi supply yang lebih komprehensif. Baik dari sisi kebutuhan oksigen, obat, tenaga kesehatan (nakes), dan terkoneksi dengan RS  rujukan covid-19 jika membutuhkan layanan lanjutan. Dengan demikian akan bisa menaikkan tingkat kesembuhan, serta menurunkan angka kematian di Jatim akibat Covid-19. 

“Diharapkan dengan isolasi terpusat, maka jika ada kebutuhan oksigen bisa tersupply, kebutuhan nakes bisa tersupply, kebutuhan obat bisa relatif tersupply, konektivitas dengan RS rujukan juga bisa terhubung,” tandas gubernur perempuan pertama di Jatim ini. 

Masih terkait oksigen, Khofifah menambahkan, isi ulang oksigen gratis tidak lagi bersifat stasioner. Saat ini  Pemprov telah meluncurkan mobile reaksi cepat untuk memberikan layanan gratis oksigen isi ulang yang saat ini di standbykan di wilayah Madiun Raya. 

“Kemungkinan Minggu (15/8) selain stasioner, akan disiapkan mobile isi ulang oksigen gratis di wilayah Kediri Raya. Jadi format-format untuk bisa jemput bola pada layanan-layanan isi ulang oksigen gratis akan terus kami lakukan. Sementara yang stasioner juga akan tetap disiapkan,” pungkasnya. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Joseph Pangalila berharap bantuan oksigen cair, tabung oksigen dan regulator ini bisa membantu situasi penanganan Covid-19 di Jatim. 

Turut hadir pada kegiatan tersebut, antara lain Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto Dirut RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Direktur RSU Haji Surabaya, Kepala Disperindag Jatim, Kepala Dinas ESDM Jatim, dan jajaran Kadin Jatim.


ikuti update rmoljatim di google news