Presiden Jokowi Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2022 Sebesar 5,5 Persen dan Inflasi 3 Persen

Joko Widodo/net
Joko Widodo/net

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 ditargetkan tumbuh 5- 5,5 persen. Target yang tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan target 2021 sebesar 5 persen.


"Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen. Kami akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen," kata Jokowi saat pidato pengantar RUU APBN 2022 Beserta Nota Keuangan, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8).

Berkenaan dengan perkembangan Covid-19 yang masih sangat dinamis, Jokowi mengaku akan menggunakan seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan pandemi, sehingga pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga serta dipercepat.

"Tingkat pertumbuhan ekonomi ini juga menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural," imbuhnya.

Jokowi juga membeberkan beberapa asumsi makro lainnya meliputi inflasi, nilai tukar rupiah, hingga lifting minyak. Pemerintah menargetkan inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen dalam RAPBN 2022. Angka tersebut serupa dengan target dalam APBN 2021.

"Inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen menggambarkan kenaikan sisi permintaan, baik karena pemulihan ekonomi maupun perbaikan daya beli masyarakat," tandasnya.