Peran Pers di Tengah Pandemi, Rektor IBU: Banyak Jurnalis Bebas Berekspresi Tapi Ada Pembatasan Publikasi 

Rektor IBU Malang, Nurcholis Sunuyeko bersama 4 Ketua Organisasi Wartawan Malang Raya saat Podcast/RMOLJatim
Rektor IBU Malang, Nurcholis Sunuyeko bersama 4 Ketua Organisasi Wartawan Malang Raya saat Podcast/RMOLJatim

IKIP Budi Utomo (IBU) Malang bersama 4 organisasi wartawan (Jurnalis) Malang Raya, yaitu Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI), menggelar dialog soal peran jurnalis di tengah pandemi Covid-19 melalui video podcast (Podcast).


Dalam dialog melalui video podcast, Rektor IBU Malang, Nurcholis Sunuyeko menyampaikan, bahwa peran jurnalis sangatlah penting di tengah pandemi Covid-19. 

Maka dari itu, ia berharap para jurnalis untuk menciptakan suasana damai melalui karya jurnalistiknya, dengan mengajak masyarakat ikut mewujudkan pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan

"Saat ini banyak masyarakat yang paranoid dengan adanya pandemi Covid-19 yang sudah hampir dua tahun ini melanda wilayah Indonesia. Untuk itu, peran para jurnalis melalui karya menciptakan suasana yang positif dan damai. Karena jurnalis memiliki peran vital dalam menyebarkan informasi penting tentang Covid-19," ujarnya, Sabtu (21/08) di Kampus C IKIP Budi Utomo (IBU), Jalan Citandui No.46, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Tak hanya itu, Nurcholis mengungkapkan, bahwa di zaman kemerdekaan seperti ini, kemerdekaan para jurnalis masih masuk dalam tanda kutip.

"Banyak jurnalis yang bebas dan merdeka dalam berekspresi, tapi dalam melakukan publikasi ada pembatasan," kata Nurcholish.

Menanggapi hal itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Cahyono mengungkapkan, peran jurnalis saat ini masih dibatasi dengan perundangan-undangan. Sehingga hal itu, membuat kemerdekaan jurnalis masih belum terlaksana. 

"Kita mau berkaya gimana lagi, jika terlalu frontal kita akan dikenakan UU ITE," tuturnya.

Sementara itu, Ketua AJI Malang, M Zainudin juga sangat memperhatikan kesejahteraan para jurnalis yang dianggap masih kurang.

Di sisi lain, Ketua PFI Malang, Darmono mengaku jika dirinya saat ini selalu bebas dan merdeka dalam berekspresi, tapi dalam melakukan publikasi ada pembatasan.

"Saya bebas memfoto semua, tapi dalam mengupload karya saya ada batasan," pungkasnya.

Dewan Pers juga memiliki peran untuk ikut andil dalam menjaga dan menciptakan kemerdekaan jurnalis/pers, serta menjaga keseimbangan agar tidak terjadi gejolak sosial dan tetap menciptakan situasi yang kondusif.