252 Isoman di Banyuwangi Dipindahkan Menuju Isoter

Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko meninjau lokasi isoter didampingi Sekda Mujiono/RMOLJatim
Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko meninjau lokasi isoter didampingi Sekda Mujiono/RMOLJatim

Dalam sepekan ini, sejumlah 252 warga Banyuwangi yang menjalani isolasi mandiri (isoman) mau dipindahkan ke lokasi isoter yang tersebar di 23 kecamatan.


Satgas Covid-19 Banyuwangi juga terus bergerak untuk membujuk warga yang sedang isoman mau dipindahkan ke lokasi isoter.

Seluruh elemen masyarakat, termasuk Bhabinkamtibmas ataupun Babinsa diminta untuk membantu mensukseskan pemindahan warga isoman menuju isoter.

Harapannya, dengan pemindahan warga isoman ke isoter dapat memudahkan petugas medis melakukan pemantauan. Termasuk mengurangi resiko kematian hingga potensi penularan virus corona yang lebih meluas.

"Terima kasih untuk semua warga yang berkenan pindah ke isolasi terpusat, untuk memudahkan pemantauan, karena akan selalu dipantau petugas," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (27/8).

"Ini untuk mengurangi risiko keparahan dan kematian, otomatis untuk mempercepat pemulihan," imbuh Ipuk.

Per 26 Agustus, Banyuwangi menjadi kabupaten dengan status resiko sedang. Kasus aktif berada di angka 501. Di laman infocovid19.jatimprov.go.id, recovery rate Banyuwangi sejumlah 84,30 persen dan angka fatality rate 12.22 persen.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk menyampaikan terimakasih kepada para tenaga kesehatan, Dandim 0825, Kapolresta Banyuwangi serta jajaran Forpimda. Selain juga kepada, camat, kepala desa/lurah dan para relawan.

Ipuk berharap, bagi warga yang mempunyai komorbid ataupun yang di tempat isomannya sulit untuk menerapkan disiplin prokes ketat dengan keluarga, agar mau diajak menuju isoter.

"Isolasi terpusat ini kita harapkan mengurangi potensi penularan, sehingga otomatis menekan jumlah kasus aktif," tandas Ipuk.

Tiap Hari Senam Bareng Petugas

Saat menjenguk pasien Covid-19 yang isoter di Desa Kalibaru Kulon, Ipuk menyapa Farida dengan tetap menerapkan prokes. Selain menjaga jarak, memakai masker, face shield, sarung tangan juga dilakukan Bupati perempuan itu hingga mencuci tangan setelahnya.

"Memang enak di rumah sendiri, tapi demi menjaga kesehatan penghuni lainnya kami mending tinggal di sini saja. InsyaAllah, kami sebentar lagi pulih dan pulang," cerita Farida yang telah lima hari berada di isoter bersama putrinya kepada Ipuk.

Farida mengaku selama tinggal di isoter mendapatkan perawatan yang baik. Ada petugas kesehatan yang datang dan rutin melakukan pemeriksaan. 

"Tiap hari kami juga senam bareng petugas," cetus Farida, "Semoga segera pulih ya Bu," timpal Ipuk mendoakan.

Banyuwangi mempunyai 23 fasilitas isolasi terpusat di berbagai kecamatan. Selain itu juga memiliki tempat isolasi terpusat tingkat kabupaten, di Balai Diklat ASN yang memiliki kapasitas 130 pasien.

Tingkatkan Fasilitas Isoter Kecamatan

Wakil Ketua Satgas Covid-19 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto mengaku terus melakukan pemantauan hingga perkembangan pelaksanaan isoter, semenjak penerapan isoter kian digalakkan pemerintah.

Berbagai cara dilakukan agar warga yang isoman mau dibujuk pindah menuju isoter secara bertahap, "Kami pindahkan dengan pendekatan persuasif," kata Dandim 0825 Banyuwangi itu.

Di tingkat kecamatan maupun desa, kata Dandim, hingga saat ini juga terus meningkatkan fasilitas isoter di masing-masing wilayahnya.

"Kesiapannya terus kami tingkatkan, termasuk soal vitamin, obat, bed, oxymeter, makanan sehari-hari, kami cek terus," tegasnya.

Sementara itu di Kecamatan Cluring, per 26 Agustus terdapat 3 warga yang menjalani isolasi terpusat. Namun, sejak siang tadi tersisa dua orang.

"Hingga pagi tadi ada 3 orang yang isoter. Namun, siang ini 1 orang sudah pulang karena dinyatakan sembuh," ujar Camat Cluring, Yoppy Bayu Irawan.

Yoppy menyebut bila fasilitas isolasi terpusat kecamatan yang berlokasi di Gedung Resi Gudang, sebelah barat SPBU Cluring, telah dilengkapi.

Mulai kebutuhan makan, perlengkapan mandi, oxymeter, vitamin termasuk petugas yang melakukan pemantauan dan pengecekan setiap hari.

"Oxymeter siap, kemudian kebutuhan sehari-hari seperti halnya kebutuhan makan minum, alat-alat mandi sudah disiapkan semuanya," tegasnya.

Camat Cluring berharap, bagi warga yang telah menjalani vaksinasi maupun yang belum untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, 5M. Mulai sering mencuci tangan dengan air mengalir/hand sanitizer, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas.