Akan Segera Ditempati, Isoter Bondowoso Lengkapi Fasilitas Penunjang

Gedung eks RS Klinik Paru di pakai untuk tempat pasien isoter/RMOLJatim
Gedung eks RS Klinik Paru di pakai untuk tempat pasien isoter/RMOLJatim

Sejumlah masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) akan segera dipindahkan ke tempat isolasi terpusat (isoter) di Gedung eks RS Klinik Paru, Jum'at (27/8).


Gedung eks RS Klinik Paru, Pancoran kabupaten Bondowoso tersebut sudah tampak melengkapi seluruh fasilitas penunjang yang diperlukan setelah sebelumnya jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) sudah  meninjau kesiapan gedung tersebut. 

Mereka melihat langsung beberapa fasilitas yang ada di gedung yang kini bernama UPTD Pengembangan Tanaman Obat dan Pelayanan Kesehatan Tradisional (PTO PKT) ini. 

"Mulai dari peralatan untuk perawatan hingga empat tenaga sekaligus sudah kita siapkan semua," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, dr Mohammad Imron, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dikatakannya, pemindahan itu akan dilakukan secara berkala. Artinya penjemputan tidak dilakukan secara serentak, menyesuaikan dengan tim yang bertugas di lapangan.

Disebutkan, ada empat tenaga yang disiapkan ditempat Isoter itu, diantaranya tenaga kesehatan (nakes), tenaga teknik kefarmasian, tenaga kemanan dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP. Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan tenaga non kesehatan, terdiri dari klining servis untuk bagian kebersihan. 

"Termasuk teman-teman yang bertanggung jawab terhadap limbah. Itu kita siapkan semua," ujar juru bicara satgas covid Kabupaten ini.

Lebih lanjut, para nakes tersebut, menurutnya akan diberlakukan sistem shift dalam bertugas. 

"Ada tiga perawat pagi dengan satu dokter. Kemudian shift siangnya tiga perawat dan satu dokter juga. Begitu juga dengan shift malamnya," paparnya.

Disinggung terkait pengelolaan limbah, ia menjawab nantinya limbah ditempat itu akan dikirimkan ke rumah sakit untuk dilakukan pemusnahan.

"Benda padat B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun, red) nya kita kumpulkan, kemudian ditampung terus nanti akan dimusnahkan di rumah sakit umum," bebernya.

Sementara, untuk peralatan lain seperti bantal, sprei, selimut, sarung bantal dan lain sebagainya, juga akan dicuci ditempat laundry rumah sakit. Hal tersebut dilakukan oleh tim yang sudah ditugaskan sebelumnya.

Berdasarkan informasi, terdapat 20 perawat, empat tenaga teknik kefarmasian, serta tiga cleaning service yang ditugaskan ditempat itu. 

Sementara, Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di UPTD PTO total sebanyak 30 tempat tidur. Dengan jumlah ruangan sebanyak 10 ruangan, masing-masing ruangan berisi dua hingga empat tempat tidur.