Gelar Rakor dan Sinkronisasi Data, Mensos Risma Marah Ada Ribuan Bansos PKH di Jember Belum Tersalurkan

Mensos Risma bersama Bupati Jember Hendy Siswanto/RMOLJatim
Mensos Risma bersama Bupati Jember Hendy Siswanto/RMOLJatim

Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Jember.


Mantan Wali Kota Surabaya ini tak datang sendirian. Ia didampingi Anggota Komisi VIII DPR RI Umar Bashor, pejabat kemensos dan pejabat perbankan penyalur bansos PKH. 

Sementara pejabat Jember yang hadir adalah Bupati dan Wakil Bupati Jember bersama jajaran Forkopimda.

Kedatangan Mensos Risma ke Kabupaten Jember ini untuk melakukan rakor dan sinkronisasi data penerima PKH untuk wilayah Lumajang, Jember dan Bondowoso. Rakor tersebut bertempat di Hotel Aston Jember.

Saat Rakor Mensos Risma kecewa dan sempat emosi mengetahui 8 ribu bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di Jember belum tersalurkan. 

Bahkan Mensos Risma berang dan menuding jika bank milik BUMN yang dipercaya menyalurkan bantuan.tersebut tidak jalan dalam menyalurkan bansos. 

"Banyak sekali, ini nggak jalan ini yakin aku, kalau jalan nggak mungkin segitu, nggak jalan, sudahlah percaya omonganku. Ayo taruhan ini, ayo taruhan Rp 100 ribu. Nggak jalan ini, masak 3 ribu sama 5 ribu (Yang belum tersalur), kalau jalan nggak mungkin sebesar itu, makanya aku turun ke sini," kata Mensos Risma dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat rakor, Sabtu (28/8).

Risma juga meminta pimpinan bank menegur anak buahnya di cabang Jember.

"Tolonglah ditegur, kalau nggak ada reward and punishment gimana. Itu tinggi sekali, saya kemarin di Bandung saya pikir tinggi 5 ribu, ini 8 ribu totalnya," ujarnya.

Tak hanya itu, Risma juga menyinggung jika para penerima bansos PKH yang belum menerima haknya berdoa, bisa-bisa membuat bank tersebut amblas.

"Ini masalahnya punyanya orang miskin. Kalau mereka doa bersama orang miskin itu kompak doa bareng, amblas itu bank, percaya omonganku. Ini doanya orang miskin tolonglah. Mana pak? Kasih peringatan pak, bapak saya kasih peringatan, bapak kasih peringatan ke cabang, apa masalahnya," ungkapnya.

Risma juga meminta jika bank tersebut tidak mampu membagikan bansos agar segera berbicara ke kemensos, agar pihaknya mencari yang lain.

"Tapi ini sudah bulan apa, itu lho Maret, kalau ngomong gitu ya bisa saya. Pasti nggak ngapa-ngapain itu, ayo taruhan. Tolong lah, sudah kalau ngomong nggak sanggup, nggak siap, mundur saya carikan yang lain," pesannya.

Tak mau disalahkan, Pihak bank pun berusaha menepis semua tuduhan Mensos Risma. 

Menurutnya dalam penyaluran itu ada sejumlah kendala mengapa ada sekitar 8 ribu PKH yang belum cair. Di antaranya proses migrasi antar bank.

"Sebelumnya ditangani bank lain bu, sehingga proses butuh proses migrasi," jelas pejabat perbankan itu.

Selain itu, untuk yang 3 ribu penerima PKH belum tersalur, karena kartunya belum terdistribusi. 

"Ada 3 ribu yang kartunya belum diambil," tegasnya.

Risma pun kemudian memberi tenggat hingga dua hari ke depan, Senin-Selasa (30-31/8) agar kartu tersebut bisa tersalurkan. Bahkan dia memerintahkan anak buahnya berada di Jember hingga hari Selasa mendatang.

"Pak bupati nanti saya minta tolong agar penyaluran bisa dipusatkan di Pendopo (Kabupaten). Sampai hari Selasa," ujarnya yang langsung diiyakan Bupati Jember Hendy Siswanto.

Sayangnya usai melakukan pertemuan di Hotel Aston, Mensos Risma enggan memberikan komentarnya.

Ia meminta wartawan ini melakukan wawancara usai agenda kunjungan ke Kecamatan Rambipuji, untuk menyalurkan bantuan ke anak yatim, difabel, kewirausahawan dan lain-lain.

"Sekalian nanti disana aja ya," pungkasnya.