Bupati Magetan Siap Sukseskan Program OPOP Jatim

Bupati Magetan, dalam rapat progam OPOP
Bupati Magetan, dalam rapat progam OPOP

Bupati Magetan, Dr Drs Suprawoto SH Msi, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim di Kabupaten Magetan.


Program OPOP dinilai merupakan program unggulan Gubernur Jawa Timur yang harus didukung sebagai upaya pemberdayaan perekonomian berbasis pesantren.

“Peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren menjadi Visi Program OPOP Jatim,” ujar Bupati Suprawoto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, dalam kunjungan Tim OPOP Jatim di Kabupaten Magetan (23/08).

Bertempat di Pendopo Kabupaten Magetan, Tim OPOP Jatim diterima oleh Bupati Magetan, didampingi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Magetan.

Suprawoto juga mencontohkan banyak profesi yang tidak popular tapi justru malah mendatangkan banyak keuntungan. “Saya berharap anak-anak sekarang  tidak semuanya berebut menjadi dokter, ASN dan sejenisnya. Sudah saatnya pemuda-pemudi bangsa ini berpikir mengembangkan sektor yang terlihat remeh tapi justru hasilnya lebih besar daripada menjadi pegawai” ungkap Suprawoto.

Pesantren diharapkan tidak menjadi Pabrik Pengangguran, sangat tidak diharapkan alumnus pesantren justri menambah angka pengangguran di Magetan. Lebih lanjut Suprawoto mengatakan bahwa pesantren di Magetan saat ini sudah banyak yang sadar akan pentingnya pola pemberdayaan ekonomi pesantren, santri dan alumninya. “Saya bangga melihat geliat ekonomi di pondok pesantren, saya contohkan ya, itu pesantren Subulus Syafi’in di daerah Kawedanan. Pesantren itu sudah sukses produksi batik khasdan namanya unik, Batik Kepo. Saya hadir saat grand launching nya” Ucap Suprawoto Bangga.

Mengawali pertemuan tersebut, Sekretaris OPOP Jatim, M Ghofirin, menjelaskan bahwa Program OPOP dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 62 tahun 2020 tentang OPOP. Dalam Peraturan Gubernur dijelaskan bahwa Program OPOP dilaksanakan melalui pemberdayaan Pesantren, Santri dan Alumni. Melalui Tiga Pilar OPOP, yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur dan Sosiopreneur.

Lebih lanjut Ghofirin menjelaskan, tiga pilar tersebut dilaksanakan dengan fokus dan perlakuan yang berbeda. Santripreneur, Fokus pada upaya pemberdayaan santri dalam kewirausahaan. Santri diharapkan mendapatkan teori dan praktek kewirausahaan di pondok pesantren. Dengan demikian memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal boyong/lulus dari pondok pesantren. Pesantrenpreneur, fokus pada upaya pemberdayaan perekonomian pondok pesantren.

Satu pesantren didorong untuk memiliki minimal satu produk unggulan. Pesantren didorong memiliki Badan Usaha berupa Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren). Pendampingan dilakukan melalui 5 aspek, yakni : 1. Kelembagaan; 2. Sumber Daya Manusia; 3. Produk; 4. Pemasaran; dan 5. Pembiayaan. Sedangkan Sosiopreneur fokus pada upaya pemberdayaan Alumni Santri. Alumni didorong mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pendampingan dilakukan dalam rangka menaikkan kelas dari Start up menjadi scale up dan dari Scale up menjadi sell up.

Ditemui di sela-sela pertemuan itu, Andrio Himawan, Sekretaris Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa saat ini ada 8 Pondok Pesantren yang menjadi peserta Program OPOP Jawa Timur, yaitu :1. Darul ulum poncol, 2. PP Ar rohmah tegalrejo semen, 3. Subulus syafi'in, ds. Pojok kawedanan, 4. Al Muslimun, 5. AL ABROR Tegal Arum, 6. Roudlotul Huda Kedungpanji, Nurul Falah Poncol, dan 8. Pedang Songo Turi Panekan.

Andrio mengajak kepada semua pondok pesantren di Kabupaten Magetan untuk aktif mengakses fasilitas yang sudah disiapkan oleh Tim OPOP Jawa Timur. “Program OPOP ini bagus dan bermanfaat, maka saya mendorong kepada semua Pesantren di Magetan ini, ada sekitar 45 Pondok Pesantren untuk aktif mengakses program dan fasilitasi yang sudah disiapkan oleh Tim OPOP” ajak Andrio yang hadir mewakili Kepada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.

Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Kominfo Prov Jatim, Edi Supaji SH MM, mewakili Kadis Kominfo Jatim mengatakan, OPOP Jatim merupakan program unggulan Pemprov Jatim dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan perekonomian di Jawa timur dengan mengambil basis pesantren.

Pondok pesantren di Jaaa Timur yabg berjumlah besar atau seperempat dari jumlah ponpes di Indonesia memiliki peluang besar untuk turut serta menyejahterakan maayarakat Jawa Timur.

Dinas Kominfo Prov Jatim selaku Bidang Marketing dan Komunikasi OPOP Jatim terus berupaya mempublikasikan semua program dan geliat OPOP Jatim agar lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui berbagai media baik cetak, elektronik, media online,  media sosial maupun media media lain yang mudah, cepat, dan langsung diakses masyarakat luas.

 Hadir pula dalam pertemuan tersebut, Ceppy Sukur Laksana, Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.