Jelang Pilkades Serentak, Wabup Bondowoso: Kades Dan Cakades Jangan Jadi Kompor Menolak Pemakaman Jenazah Covid-19

Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bahtiar/RMOLJatim
Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bahtiar/RMOLJatim

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Bondowoso semakin dekat, tepatnya 20 Oktober 2021 mendatang.


Untuk itu, Wakil Bupati (Wabub) Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat meminta agar para kontestan kades yang maju dalam Pilkades Serentak dimasa pandemi Covid-19 tersebut untuk memberikan edukasi yang baik ke masyarakat, bukan malah mengompori masyarakat agar menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19. 

"Mereka justru diharapkan ikut andil untuk mengedukasi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (23/7).

Kemudian, Demi keselamatan masyarakat dan kesehatan keluarga diharapakan agar Kades tidak mudah terpengaruh dalam membuat kebijakan, terlebih mereka yang akan kembali maju dalam Pilkades serentak sesaat lagi.

"Tolong jangan gegabah membubuhkan tanda tangan dengan mudah saat masyarakat meminta rekomendasi pelaksanaan kegiatan di tengah pandemi Covid-19," Imbaunya.

Terlebih hanya demi menarik simpati menjelang pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades). 

"Jangan malah nanti karena mau Pilkades ikut tanda tangan supaya mendapatkan simpati. Jangan," tegasnya. 

Pria yang juga merupakan Ketua DPC PDIP Bondowoso ini pun mengaku akan kembali mempertimbangkan pemberian SKCK sebagai salah satu syarat pencalonan. 

"Kalau masih memang dilakukan itu. Aturannya sudah jelas, bisa dilakukan penindakan. Kalau sudah dilakukan penindakan itu kan berkaitan dengan SKCK pencalonan. Itu supaya dipertimbangkan," tutupnya.

Untuk diketahui, di Bondowoso dalam dua pekan terakhir terjadi pengambilan paksa jenazah Covid-19 oleh warga dan keluarga di dua lokasi berbeda. Yakni, di Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan dan Desa Traktakan, Kecamatan Wonosari.