Miris melihat fenomena kerumunan warga Lamongan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama yang terjadi pada Sabtu (28/8), dirasakan banyak pihak, setelah diketahui masyarakat dari berbagai kalangan.
- Kapal Asing Terdeteksi Masuk Perairan Situbondo, Pesawat Pengintai Jatuhkan Ranjau Satu Ton
- Utamakan Keselamatan Warga, Pemkot Probolinggo Resmikan Operasional Pos Jaga dan Palang Pintu Kereta Api
- Awali Safari Ramadan, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Baznas Bagikan Kursi Roda dan Sembako
Kejadian itu diketahui masyarakat dari sebuah video yang tersebar di sejumlah platform media sosial (medsos). Termasuk ditemukan oleh Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono yang memposting video kejadian itu di akun Twitternya, Minggu malam (29/8).
Dalam video yang dia bagikan terdengar suara seorang lelaki yang merekam suasana di alun-alun Lamongan. Di mana, lautan warga yang jumlahnya berkisar ratusan orang berdesakan mengantri untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang digelar massal.
"Dari jam berapa Mas," tanya sang perekam video kepada salah seorang warga yang ikut mengantri untuk mendapatkan vaksinasi massal tersebut.
Warga yang ditanya tersebut pun menjawab, "Dari setengah tujuh (06.30 WIB) kayanya tadi," ucap warga yang terdengar dari suaranya merupakan seorang laki-laki.
Tak berhenti disitu, si perekam pun kembali bertanya, "Sekarang jam berapa Mas?" yang kemudian dijawab "Sekarang jam setengah delapan (07.30 WIB),"oleh sang warga yang dalam rekaman video nampak berada di bagian paling belakang antrian warga lainnya.
Melihat fenomena ini, tak banyak yang disampaikan Pandu Riono. Ia hanya menyampaikan sepetik kata yang menggambarkan keadaan warga, dan kemudian melontarkan pertanyaan yang diharap bisa dijawab oleh pengguna Twitter yang membaca kicauannya.
"Rakyat kecil harus antri untuk dapat suntikan vaksin pertama. Ada solusi?" demikian Pandu Riono.
Di masa Covid-19 ini, para epidemiolog, pemerhati kesehatan hingga tenaga medis sangat konsen dengan upaya pencegahan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab infeksi virus Corona baru asal Wuhan, China ini.
Pasalnya, sudah ditetapkan protokol kesehatan 3M yang harus ditaati masyarakat saat beraktivitas ke luar rumah, yang memerintahkan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Namun, khusus dalam hal teknis vaksinasi massal untuk warga, para epidemiolog sudah mengkhawatirkan adanya potensi penularan, yang akibatnya bisa menimbulkan klaster baru di masyarakat.
- Diduga Dicatut Namanya, BCA Blokir BI Cecking Pengusaha Profil Aluminium Magetan
- Ulama dan Warga Bangkalan Gelar Doa di Padepokan SBDS, Sambut Bulan Ramadan Usai Pemilu
- Semua Jemaah Haji Indonesia Telah Tinggalkan Muzdalifah