Anwar Sadad: Kualitas Tenaga Pendidik Madin Harus Digenjot Agar Kompetensi Santri Meningkat

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Pendidikan Agama (Diniyah) itu sangat penting bagi setiap orang karena pendidikan tersebut bertujuan untuk membangun pondasi pendidikan agama dan akhlak (moral) yang kuat sehingga mampu menumbuhkan pribadi-pribadi yang tafaqquh fiddin di berbagai sektor kehidupan baik bermasyarakat dan bernegara.


Pernyataan itu disampaikan Wakil ketua DPRD Jatim H Anwar Sadad saat membuka Pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Forum Kamunikasi Diniyah Takmiliyah Jatim di Surabaya, Sabtu (4/9/2021).

“Pendidikan yang mampu menjadikan tafaqquh fiddin itu hanya bisa dilakukan melalui pendudikan diniyah yang ada di pesantren-pesantren,” kata Gus Sadad sapaan akrab Anwar Sadad.

Politikus yang juga jebolan pendidikan Madrasah Diniyah (Madin) di Ponpes Sidogiri Pasuruan itu mengakui bahwa provinsi Jatim kali pertama di Indonesia yang berani membuat kebijakan membantu pendidikan diniyah melalui Bosda Madin pada era kepemimpinan Gubernur Soekarwo tahun 2009 dilsm.

“Kebijakan itu dibuat tak semudah seperti

membalikkan tangan tapi di DPRD Jatim kita harus berdebat dengan anggota yang lain dengan argumentatif dan mengedepankan solidaritas sesama umat muslim sehingga bisa disetujui bersama eksekutif,” ungkap anggota DPRD Jatim 4 periode ini.

Kebijakan Bosda Madin di Jatim itu juga sudah ditiru beberapa provinsi lain di Indonesia sehingga Jatim mendapat keberkahan karena kebijakan baiknya ditiru provinsi lain.

“Tapi dalam pelaksanaan harus diakui masih perlu untuk terus ditingkatkan, sehingga Jatim bisa menjadi pioneer provinsi yang memiliki pendidikan madin terbaik di Indonesia,” tegas ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini.

Peningkatan yang diperlukan itu khususnya pada kualitas tenaga pendidik (ustadz/ustadzah) madrasah diniyah. Mengingat, kondisi saat ini terjadi degradasi sehingga mutu pendidikan madin tidak seperti jaman dulu.

“Jaman dulu itu para kiai mampu mengkawinkan agama dengan budaya, seperti tahlilan sehingga menjadi budaya masyarakat. Yang penting itu isinya bukan gedung atau fisiknya,” dalih Gus Sadad.

Dengan kualitas tenaga pendidik yang baik, kata Sadad pihaknya optimis kualitas lulusan pendidikan diniyah juga akan semakin baik. “Calon pemimpin Jatim masa depan itu banyak yang masih belajar di Madin karena itu kualitas tenaga pendidik juga harus ditingkatkan, biar mereka bisa lebih baik dari saya,” harap wakil ketua DPRD Jatim ini.

Turut pula hadir dalam kegiatan itu, KH Lukman Hakim Ketua DPP FKDT,

KH Nasrul Mawardi Ketua DPW FKDT Jatim dan sekretaris DPW FKDT Jatim Gus Majid, maupim Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

Untuk peningkatan kualitas tenaga pendidik Madin, pihaknya siap memperjuangkan dan mendukung jika Pemprov Jatim memerlukan dukungan legislatif dalam hal anggaran.

“Mudah-mudahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bisa mewujudkan keingingan dari FKDT Jatim sehingga kualitas santri dan santiawan di Jatim bisa semakin baik,” pungkas Anwar Sadad