Optimalisasi Museum Kereta Api, Gerbong Maut Mau Dipulangkan ke Bondowoso

Museum Kereta Api Bondowoso/RMOLJatim
Museum Kereta Api Bondowoso/RMOLJatim

Guna mengoptimalisasi Museum Kereta Api, Pemerintah Kabupaten Bondowoso ingin agar Gerbong Maut yang saat ini berada di Museum Brawijaya Malang dipindah ke Stasiun Bondowoso untuk menjadi ikon.


“Karena Bondowoso terkenal Gerbong Maut, ya gerbongnya bisa dipindah di sana. Kalau hanya museumnya yang ditonjolkan banyak orang nggak berkunjung ke sana. Apalagi yang dipamerkan hanya itu-itu saja,” papar Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (7/8).

Wabup mengaku, upaya memulangkan Gerbong Maut tidaklah mudah. Dibutuhkan waktu untuk memprosesnya dan harus melalui birokrasi antar pihak terkait. 

“Untuk pemindahan harus melakukan diplomasi, birokrasinya juga harus kita dilalui dengan museum yang ada di Malang,” paparnya.

Keinginan memulangkan Gerbong Maut yang menjadi bagian dari sejarah berdirinya Kota Tape merupakan impian banyak masyarakat. Karena selama ini, masyarakat di kota ini hanya bisa melihat Gerbong Maut berupa replika yang berdiri di depan kantor pemerintah daerah setempat.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Bondowoso akan bekerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop IX Jember untuk mengoptimalkan keberadaan Stasiun Kereta Api yang juga berfungsi sebagai museum tersebut sebagai salah satu objek wisata kuliner. 

Wakil Irwan menerangkan, tidak hanya menonjolkan sektor wisata sejarah, optimalisasi stasiun mengutamakan pembangunan sarana dan prasarana kuliner untuk menambah daya tarik pengunjung. Gagasan tersebut rupanya juga menjadi konsep dari PT. KAI.

“Sehingga bukan hanya stasiun, tapi di sana juga ada pusat kuliner yang nanti menjadi destinasi wisata. Kita menawarkan kerja sama dengan pemerintah daerah utamanya dengan Diskoperindag dan Dinas Pariwisata,” pungkasnya.